Lihat ke Halaman Asli

Fakih Mukodam

Mahasiswa

Terima Kasih Penyejuk

Diperbarui: 12 Juni 2022   00:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Malam ini hatiku benar-benar terpanjat setelah  mendengar kisah yang dia lontarkan kepadaku. Secara perlahan, ku dengar dan ku renungi lamat-lamat pelbagai peristiwa yang ia ceritakan berdasarkan pengalamannya itu.

Diawali dengan pengalaman pendidikan yang dia tempuh, lalu kemudian prestasi yang dia raih, juga motivasi belajar dan keinginan yang kerasnya untuk menjadi insan yang membanggakan kedua orang tuanya.

Ternyata untuk menjadi orang hebat bukanlah perkara yang mudah.  Terang saja aku takjub akan kegigihan, keuletan juga ketekunan dia dalam menimba ilmu. Maka tak heran jika ku anggap dia adalah figur yang menciptakan perubahan dalam jiwa ini.

Lebih dari itu, hematku mengatakan bahwa dia melampaui kemampuan rekan-rekan sejawatnya.

Heyy kawaan, saat ini aku adalah laki-laki yang paling beruntung di dunia ini sebab bisa memilikinya.

Dari hari ke hari, dia selalu membuatku tersenyum, sebab lambat laun dia menciptakan semacam hulu ledak  di alam bawah sadar ini.

entah tulisan kali ini disuguhkan secara eksplisit atau implisit, yang jelas semua yang terkandung di dalamnya disajikan secara serius dan tegas.

semoga kita tetap teduh meskipun ada banyak hal yang dipersoalkan, bahkan di luar dugaan, asas profesionalitas dan proporsionalitas pada akhirnya menjadi tumpuan untuk dan dengan siapa kita bersandar... terimakasih penyejuk.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline