Dua tahun terakhir ini Indonesia sedang menghadapi pandemi covid 19 yang belum ada ujungnya bahkan virus ini telah menciptakan berbagai macam varian layaknya makanan, sungguh lucu namun memang itulah adanya. Virus ini menyebabkan banyak nya perubahan perilaku hidup masyarakat dari segala macam kalangan yang berdampak pada kehidupan sehari-hari mereka, salah satunya adalah para pelajar dari SD hingga para mahasiswa.
Bukan hanya berdampak pada sistem pembelajaran saja bahkan berdampak juga pada keadaan mental mereka yang selalu dipaksa untuk memahami materi secara daring dan diberikan tugas sampai bergunung-gunung sehingga tak jarang para pelajar mengalami stres.
Pembelajaran secara daring ini sangat berdampak pada mahasiswa kesehatan dikarenakan mereka tidak bisa melatih skill mereka saat sedang pembelajaran online.
Universitas Aisyiyah Yogyakarta yang bernotabene mahasiswa kesehatan melakukan sistem pembelajaran daring dan dengan optimis juga menerapkan pembelajaran luring secara bergantian dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Pihak kampus memberikan syarat bagi mahasiswanya yang akan melakukan pembelajaran secara luring yaitu dengan mewajibkan melakukan vaksin dua kali, melakukan karantina secara mandiri selama 2 minggu, melakukan swab saat akan memasuki perkuliahan, tetap menjaga jarak dengan mahasiswa lain, tidak melakukan kerumunan, melakukan pengecekan suhu saat akan memasuki wilayah kampus dan tentunya menerapkan 3M.
Pihak kampus melakukan protokol kesehatan dengan ketat agar kesehatan tetap terjaga dan tetap nyaman mengikuti perkuliahan secara luring. Hal ini dilakukan demi kesejahteraan bersama dan juga sebagai bentuk keoptimisan para dosen dan juga mahasiwa untuk tetap belajar walaupun dimasa yang cukup menyulitkan, demi menciptakan generasi yang berkualitas.
