Kelurahan Tambangan, Semarang (2/12) – Tema KKN Periode I tahun 2021/2022 ini yaitu “Sinergi Perguruan Tinggi dengan Masyarakat di Masa Pandemi Covid-19 Berbasis pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) Melalui Kuliah Kerja Nyata”.
Demam Berdarah Dengue (DBD) menjadi salah satu penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus dengue dan menular ke tubuh manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Penderita yang terinfeksi oleh virus tersebut akan memiliki gejala antara lain demam, pendarahan di kulit atau pada bagian tubuh lainnya serta dapat menimbulkan terjadinya sindrom syok dengue (dengue shock syndrome) bahkan berujung kematian. Hingga saat ini, kasus DBD belum dapat ditanggulangi. Kasus ini sering kali menyebabkan Kejadian Luar Biasa (KLB) di beberapa kabupaten atau kota di Indonesia. Pada akhir tahun 2021, Kota Semarang mengalami peningkatan kasus DBD. Menurut data dari Rumah Sakit Roemani Kota Semarang, di tahun 2021 bulan Oktober terdapat 28 kasus DBD, November 39 kasus dan Desember tercatat 50 kasus DBD. Namun pada minggu awal Januari 2022, kasus DBD tercatat menurun hanya 2 kasus, dan per tanggal 4 Januari 2022, satu pasien DBD anak yang masih menjalani rawat inap.
Berkaca dari kasus DBD yang sempat melonjak di Kota Semarang, mahasiswa KKN UNDIP berinisiasi melakukan penyuluhan tetap waspada DBD kepada warga Kelurahan Tambangan melalui kelompok PKK RW 01 Kelurahan Tambangan sebagai bentuk mitigasi atau pencegahan bencana penularan DBD agar kasusnya tidak kembali naik. Penyuluhan dilakukan dengan pemaparan materi dari penyebab DBD hingga upaya yang dianjurkan dalam pencegahan penularan penyakit DBD.
Sesi Foto Bersama Kelompok PKK RW 01, Kelurahan Tambangan.
Penulis : Propandiyan Fakhrul Dzil Ikram
Dosen Pembimbing Lapangan : Asri Nurdiana, S.T., M.T.