Lihat ke Halaman Asli

Siasati Pemakaian Plastik Berlebih, Mahasiswa KKN UNDIP Kenalkan Sedotan Stainless Steel

Diperbarui: 12 Februari 2022   05:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penyerahan Sedotan Stainless Steel. 

Kelurahan Tambangan, Semarang (2/12) -- Tema KKN Periode I tahun 2021/2022 ini yaitu "Sinergi Perguruan Tinggi dengan Masyarakat di Masa Pandemi Covid-19 Berbasis pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) Melalui Kuliah Kerja Nyata". 

Sampah plastik menjadi isu penting banyak negara karena pencemarannya terus meningkat setiap tahunnya. Tak hanya di daratan, sampah plastik juga mulai mencemari laut. Menurut statistik terbaru Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), sampah plastik yang mencemari lautan Indonesia mencapai 1,29 juta metrik ton (M/T). Sampah-sampah ini akan sangat berbahaya bagi hewan laut karena menganggap plastik sebagai makanannya yang kemudian mengonsumsinya. Penyu misalnya, mereka tidak dapat membedakan kantong plastik dengan ubur-ubur, sehingga kerap mengonsumsinya tanpa sengaja. Saat sampah plastik masuk ke pencernaan hewan laut, hal itu menyebabkan penyumbatan dan akhirnya berujung dengan hewan laut tersebut mati. 

Banyaknya isu tentang limbah plastik serta sudah banyak juga upaya penanganan yang telah dilakukan, mahasiswa KKN UNDIP berinisiatif untuk memperkenalkan inovasi yang telah ditemukan sebelumnya untuk menggantikan sedotan plastik sekali pakai dengan sedotan berbahan dasar stainless steel agar penggunaannya aman secara berulang kali. Upaya ini sebagai langkah awal untuk mengurangi memakai produk dari plastik di wilayah Kelurahan Tambangan dimulai dari Kelompok PKK RW 01, Kelurahan Tambangan. 

Sesi Foto Bersama Kelompok PKK RW 01, Kelurahan Tambangan.

Dengan memperkenalkan inovasi sedotan stainless steel sebagai upaya untuk mengurangi penggunaan produk plastik, saya sangat berharap hal tersebut dapat meningkatkan kesadaran masyarakat bahwa penggunaan plastik sekali pakai memiliki dampak yang buruk terhadap ekosistem serta lingkungannya salah satunya ekosistem laut.

Penulis : Propandiyan Fakhrul Dzil Ikram

Dosen Pembimbing Lapangan : Asri Nurdiana, S.T., M.T.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline