Lihat ke Halaman Asli

Surat dari Cahaya (11)

Diperbarui: 26 Juni 2015   04:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Putus asa? Tak pantas kau lakukan!

Kau tercipta bukan untuk berputus asa

Putus asa hanyalah sifat pengecut

Yang bersembunyi di balik tirai batu

Takut tuk menampakkan kesejatian,

Keberanian serta pengakuan.



Hamba, yakinkah kau berada dalam kesucian?

Kesucian dari dosa, salah dan khilaf langkah.

Hamba, yakinkah kau berada dalam kejernihan?

Kejernihan dari debu, lumpur dan coretan.

Hamba, sungguh tiada bayi yang tak menangis

Tiada mobil yang terbebas dari debu jalanan

Tiada padi yang bersih dari sengatan hama

Tangisan, debu jalanan dan sengatan hama

Adalah euvoria hidup yang mesti kau cicipi.



Cahaya Ilahi berkirim surat padamu

Surat berisi ampunan atas dan kasih sayang

Cahaya tak ingin kau terjebur di lumpur,

Terlena dalam keputus-asaan.



Kau datang menggendong segunung kesalahan

Kau datang memikul selaut kekhilafan

Janganlah kau putus asa atas semua itu

Karena Cahaya maha pengampun dan kasih.



Cahaya Ilahi menghendakimu kembali padaNya

Kembali dengan kejernihan dari dosa terampuni

Kembali dengan kebeningan dari khilaf terhapuskan

Karena kau tak pernah berputus asa atas rahmatNya

Karena kau tak pernah berputus asa atas maghfirahNya.

(inspirasi dari al-Quran:39:53)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline