Lihat ke Halaman Asli

Rumah Keropos Ulah Tikus Berdasi dan Singa Berpeci

Diperbarui: 26 Juni 2015   04:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Rumah megah indah menawan itu kini kemana?

Kemegahan terpancar dari beragam warna melekat di dinding

Kemegahan tergambar dari corak lisan penghuninya

Foto-foto indah yang ada di dalamnya kini musnah tak berjejak



Rumah yang sedari zaman A dibangun dengan pondasi kuat

Utuh dengan pasir dan semen bermutu dan berkualitas

Namun kenapa rumah itu tak kuat daya, keropos, miring

Dan sebentar lagi akan roboh dihantam angin lirih



Rumah yang katanya berpondasi pancasila, bertembokkan demokrasi

Kenapa tak bisa menjadi rumah yang utuh? Apa karena tikus-tikus rakus itu?

Tikus-tikus tak bersuara namun sangat menyakitkan dan bisa menewaskan

Seakan jeratan, ranjau tak mempan menangkap tikus penuh bara itu.



Rumah yang katanya beratapkan kesucian dan berlantaikan keberanian

Kenapa kini mulai berjatuhan? Apa karena banjirnya kekerasan?

Kekerasan yang dianggap umpan untuk nilai kejayaan

Kekerasan yang banyak mengiris daging gemuk tak berdosa

Kekerasan yang hanya menghantarkan pada kenestapaan

Bagi dirinya dan rumah tetangga



Terjatuh bukan berarti keterpurukan namun langkah untuk

Merangkai keindahan dan kesempurnaan

Rapuhnya rumah mewah, kejamnya tikus-tikus berdasi,

Dan beringasnya singa-singa berpeci bukan berarti kemunduran,

Bukan berarti kehancuran. Namun kebangkitan akan bergerak dari situ

Kebangkitan akan bergerak dari kesadaran. Kesadaran akan ketuhanan,

Kesadaran akan kemanusiaan, kesadaran akan keberadaban,

kesadaran akan keadilan dan persatuan demi terciptanya

kemakmuran dan kesejahteraan merata.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline