Lihat ke Halaman Asli

Kisah Jagung Bakar

Diperbarui: 26 Juni 2015   05:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pukul 5, Sabtu sore, aku dan rekan-rekan sejawatku bertemu di pangkalan terminal, dekat pasar raya Tripoli. Kemudian kami berangkat menuju jantung kota Tripoli. kota yang tak jauh dari tempat kami tinggal ini menjadi gaung refreshing bagi para mahasisa dan juga turis-turis manca negara.

betapa tidak, pemandangan sore itu menambah kesejukan di jiwa. pesisir laut, di situ kami berhenti. menikmati udara sepoi-sepoi yang terkirim dari laut. indahnya persahabatan sore itu. laut tampak riuh sedang ombak bergelombang menyambut kedatangan kapal dagang di Dermaga.

Dermaga itu tampak megah. yah, cukup memeranjat mata tuk bisa lebih dekat menengoknya, menarik hati tuk bisa sampai kepada dermaga itu.

"mas dien, buruan pesan jagung bakar 3 plus kopi, keburu habis loo," Hari menyuruhku lirih.

bukan berarti tidak sopan, karena memang aku yang mengajak Hari dan Dedi menjemput persahabatan kami sore itu.

"Ya 'am ini uangnya.." aku membayar tiga jagung bakar dengan tiga dinar (Rp.21.000,-). kemudian aku mendekat ke tempat Hari dan Dedi mengobrol. Mereka sungguh asyik, sangat menikmati persahabatan.

"Hari, Hedi, beruntung kalian bisa merasakan nikmatnya jagung bakar di pinggir laut. sudah berkali-kali aku ke sini, namun baru sekarang bisa kutemui jagung bakar".

Di sore itu, di pinggir laut itu kami membuat kesepakatan, mengikat persahabatan dengan janji "di setiap sabtu sore kami bakal bertemu di pinggir laut itu, memesan jagung bakar dan kopi.. bukti persahabatan kami." sepertinya sepele, hanya bertemu sekali seminggu. namun bagi kami pertemuan itu memancarkan makna tersendiri, bukan sekadar pertemuan. namun pertemuan tuk berjanji, maju bersama, demi menggapai cita-cita bersama.

Waktu sore semakin tenggelam dan geluduk menggelegar keras, hujan mulai rintik-rintik kecil berjatuhan. sudah waktunya kami berpisah dan sampai bertemu Sabtu depan dalam ikatan persahabatan.

http://www.smartfakhrul.blogspot.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline