Lihat ke Halaman Asli

Puisi | Pamit

Diperbarui: 28 September 2019   09:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dulu bersikeras untuk terus berusaha.

Terbesit ingin menyerah, tapi berkali-kalipun hati menolak.

Kali ini, Tuhan izinkan menyerah.

Tuhan memang paling tahu.

Ia sediakan waktu untuk kita belajar, memahami, memaknai,

bahkan sampai akhirnya sadar.

Semua yang telah dilakukan benar-benar sia-sia.

Sungguh, tidak ada waktu menyambut datangnya pamit.

Tapi lelah hatinya menyeru, lantas memanggilnya agar mereka segera bertemu.

Iya, Tuhan izinkan pamit kali ini.

Dikabulkannya doa terbaik di antara banyaknya doa baik yang dipanjatkan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline