Lihat ke Halaman Asli

Fakhri Aziz

Mahasiswa

Kota Wonosari Menjadi Salah Satu Tempat Banyaknya Kasus Penilangan, Mengapa Demikian?

Diperbarui: 23 Juni 2021   13:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber foto : www.hakita.id

Salah satu anggota dari satpatwal Polres Gunungkidul "Briptu Muhammad Dito Pratama" mengungkapkan bahwa Kota Wonosari menjadi salah satu tempat dimana banyak terjadinya kasus penilangan di kabupaten Gunungkidul.

Ia mengungkapkan, hal tersebut bisa terjadi karena Kota Wonosari memiliki banyak objek vital kemasyarakatan di antaranya sekolah, perbankan, kantor perdagangan, dan juga pusat perbelanjaan.

"Untuk Kabupaten Gunungkidul itu sendiri, salah satu daerah yang memiliki kasus pelanggaran lalu lintas terbanyak yaitu berada di pusat Kota Wonosari. dengan alasan terdapat banyak objek-objek vital kemasyarakatan mulai dari sekolah, perbankan, kantor perdagangan, dan pusat perbelanjaan".

Briptu Dito menambahkan bahwa pelanggaran yang terjadi di Kota Wonosari banyak dialami oleh remaja di bawah umur, contohnya pelajar yang berkendara dengan kendaraan bermotor ketika pergi bersekolah atau remaja dibawah umur lainnya yang tertangkap sedang mengendarai kendaraan bermotor dalam suatu aktivitas. Hal itu bisa terjadi mengingat bahwa memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) hanya bisa dimiliki oleh mereka yang mulai berumur 17 tahun, namun ada juga kasus pelangaran yang terjadi pada remaja diatas 17 tahun karena tidak memiliki SIM. Setelah itu disusul dengan banyaknya kasus yang terjadi karena pengendara tidak mengenakan alat pengaman dalam berkendara seperti helm dan lain - lain.

"Kalangan remaja atau pengendara di bawah umur menjadi salah satu jumlah kasus pelanggaran terbanyak lalu disusul dengan kasus pengendara yang tidak menggunakan perlengkapan berkendara seperti helm dan lainnya". Ujar Briptu Dito

Ketika ia menjalankan tugasnya di lapangan, Briptu Dito sering kali mendapatkan kasus penilangan terjadi pada waktu pagi dan sore hari. Itu disebabkan karena banyaknya aktivitas masyarakat Yogyakarta, khususnya di Kabupaten Gunungkidul. Hal tersebut bisa terjadi karena pada waktu pagi dan sore hari banyaknya masyarakat sedang menjalankan aktivitas diantaranya bekerja, bersekolah, berlibur ke tempat wisata, dan lain sebagainya. Pada pagi hari banyak masyarakat yang memulai aktivitasnya (berangkat), dan sore hari dimana waktu tersebut para masyarakat banyak yang telah menyelesaikan aktivitasnya dan kembali ke rumah masing-masing.

"Kalau di daerah Yogyakarta itu sendiri pada saat aktivitas masyarakat yang tinggi yaitu pagi hari dan sore hari, contohnya saat berangkat dan pulang kerja serta pada saat berangkat atau pulang sekolah".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline