Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Fakhriansyah

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah Universitas Negeri Jakarta

Sushi yang Kini "Turun Gunung"

Diperbarui: 1 Maret 2020   11:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Panganan Sushi, sumber: Japancentre.com

Siapa yang tidak mengenal sushi? 

Makanan dari Jepang yang terdiri dari nasi yang dibentuk bersama lauk berupa makanan laut, daging, sayuran mentah atau sudah dimasak ini, merupakan makanan yang sudah mengglobal dan mendapat tempat tersendiri bagi masyarakat dunia, termasuk masyarakat Indonesia karena kelezatannya.

Memang tidak dapat dipungkiri, makanan tradisional Jepang telah go-internasional, dalam kasus ini telah dikenal oleh masyarakat dunia dengan gambaran yang kuat. 

Sushi, sukiyaki, tempura, dan sebagainya sudah tidak asing lagi bagi masyarakat dunia, dan mereka dapat dengan mudah menikmatinya di belahan dunia manapun. 

Makanan Jepang dapat dipandang sebagai alat diplomasi negara Jepang di kancah internasional. Kesungguhan masyarakat Jepang mempertahankan makanan tradisionalnya ternyata memberikan sumbangan besar untuk negara Jepang dalam hal menjaga identitas diri dan pelestarian budaya.

Citra elit dan ekslusif pada sushi sudah melekat dari awal pembuatan sushi yang memiliki nilai filosofis tersendiri dan dibuat oleh orang yang sangat ahli dan terlatih hingga penentuan lokasi gerai sushi. 

Jepang sendiri, sampai tahun 1970-an, sushi masih merupakan makanan mewah. Rakyat biasa di Jepang hanya makan sushi untuk merayakan acara-acara khusus dan terbatas pada sushi pesan-antar. 

Dalam manga (komik Jepang), sering digambarkan pegawai kantor yang pulang tengah malam ke rumah dalam keadaan mabuk. Oleh-oleh yang dibawa untuk menyogok istri yang menunggu di rumah adalah sushi. 

Walaupun rumah makan kaitenzushi yang pertama sudah dibuka tahun 1958 di Osaka, penyebarannya ke daerah-daerah lain di Jepang memakan waktu lama. 

Makan sushi di restoran sebagai acara seluruh anggota keluarga (family outing) terwujud di tahun 1980-an sejalan dengan makin meluasnya kaitenzushi. Namun, di Indonesia sushi  masih dikenal sebagai salah satu masakan khas Jepang yang disajikan terbatas di beberapa restoran atau hotel berbintang. Tidak heran bila kesan eksklusif dan mewah dengan harga yang di luar jangkauan orang kebanyakan melekat pada kuliner ini.

Kikugawa Restaurant, restoran sushi pertama di Indonesia

Adalah Kikugawa restaurant, pelopor pertama restoran Jepang di Indonesia. Tempat makan ini berdiri pada tahun 1969 oleh Kikuchi Surutake dan terletak di Jl. Cikini IV No.13, RT.15/RW.5, Cikini, Kec. Menteng, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline