Tentang Rubaja
Rumah Baca Jalanan disingkat Rubaja merupakan tempat berkumpul anak-anak muda dari usia, tempat dan asal daerah yang berbeda-beda.
Rubaja bermula dari keinginan anak-anak muda yang ingin mengajak orang-orang berkumpul sambal bercerita dan membaca buku sembari lesehan di atas karpet yang berada di pojok ruangan kelas di tahun 2017.
Kemudian berpindah ke pondok-pondok bambu di depan lokal yang tidak lagi digunakan usai kegiatan Bazar dan Syariah Expo dijadikan tempat Rubaja. Duduk lesehan, beralas karpet, buku tertata di rak buku sambal menikmati kocibu (kopi seribu) dan aneka gorengan.
Usai bambu lapuk dan tidak bisa ditempati lagi maka didirikan Rubaja pada tahun 2018 secara bersama-sama oleh anak-anak muda yang merupakan generasi kedua Rubaja.
Kegiatan yang dilakukan seperti diskusi Jum'at pagi dengan pemateri dari beberapa orang yang berasal dari kampus perguruan tinggi Islam yang ada di Kota Curup. Kegiatan Rubaja sempat vakum di pertengahan 2019 karena berbagai hal.
Di bulan September 2020 generasi Rubaja ketiga lahir dengan semangat dan wajah baru meski wabah korona melanda. Anak-anak muda ini kembali mendirikan Rubaja dari kayu, papan dan seng dengan ukuran 4x4 meter.
Rubaja yang didirkan masih berkonsep lesehan namun berbeda dalam kegiatan yaitu dengan menanam sayuran seperti sawi, daun bawang, salada, mentimun, saladri, terong, kangkung, cabe, tomat dan disampingnya ada kolam lele.
Batang buah-buahan juga ditanam di pekarangan Rubaja seperti kelengkeng, rambutan, jambu mutiara, belimbing, manga, sukun dan pepaya.
Hari Senin dan Kamis merupakan hari berkumpul "wajib" untuk merawat tanaman, memberi makan ikan lele dan merapikan Rubaja. Disamping itu ada Kelas Menulis Kamis (KeMuka) di sore hari.
Anak-anak muda generasi ketiga Rubaja bahu-membahu dengan anak-anak muda dari komunitas Pohon Baca membuat serikat kerjasama dalam bercocok tanam dan kegiatan lain.