Lihat ke Halaman Asli

Jamalludin Rahmat

TERVERIFIKASI

HA HU HUM

Filsafat Ilmu, Nalar Kebijaksanaan di Atas Nalar Keilmuan

Diperbarui: 10 April 2020   18:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi: pexels.com

Filsafat sebagai Titik Picu Kemunculan Ilmu

Kala kata "philosphia" diperkenalkan oleh Phytagoras yang bermakna cinta kebijaksanaan, orang yang cinta pengetahuan, atau orang yang cinta kebenaran. Ia merupakan kritik terhadap kaum sofis yang merasa diri paling bijaksana dan serba berpengetahuan kemudian mengajari orang-orang Yunani bertujuan demi materi.

Ujar Phytagoras lagi "yang paling maha bijaksana adalah Tuhan. Kita (manusia) hanya dapat sampai pada level mendekati kebijaksanaan." Karena kata "philosophia" terambil dari akar kata "philos" yang berarti cinta dan ingin sedangkan "sophia" berarti bijaksana, pengetahuan dan benar.

Di samping mencintai kebijaksanaan atau berusaha menjadi orang yang bijaksana, di lain sisi filsafat memicu untuk munculnya  ilmu-ilmu dengan kajian secara mendalam menggunakan akal atau nalar. Sehingga kita kenal pernyataan "filsafat adalah induk atau ibu ilmu pengetahuan."

Seperti filsafat etika di masa Yunani kuno merupakan induknya dari ilmu ekonomi. Atau ilmu pengetahuan alam yang ada saat ini dulunya di masa Yunani kuno dikenal dengan nama filsafat alam.

Filsafat etika membahas secara mendalam tentang baik dan buruk menggunakan akal. Apa itu keburukan? Apa itu kebaikan? Mengapa ada manusia yang berbuat baik dan buruk? Apa hakikat kebaikan? Apa hakikat keburukan? Apa tujuan berbuat baik dan buruk?

Filsafat alam mengkaji secara mendalam dengan akal asal-usul alam semesta (kosmologi) dan peristiwa yang terjadi di alam semesta (kosmogoni) yang kemudian memunculkan anak-anaknya yaitu ilmu biologi, ilmu fisika dan lain-lain.

Filsafat Ilmu: Kembali Membijaksanakan Ilmu

Yunani Kuno yang memicu kemunculan filsafat sehingga berujung pada kemunculan ilmu ilmiah mengalami masa kemunduran. Peradaban Romawi lah yang kemudian melanjutkan tongkat estafet keilmuan karena itu beberapa istilah dalam keilmuan menggunakan bahasa Latin. 

Kala keilmuan Romawi kuno memudar disambut oleh Islam dan di istilah-istilah keilmuan memakai istilah Islam pun ketika Islam mengalami masa kemunduran kemudian Barat muncul dan kita temui lagi istilah-istilah dalam keilmuan menggunakan bahasa Barat. Ini disebut dengan sejarah perkembangan ilmu. 

Di abad 21 atau abad kontemporer ilmu mencapai puncaknya yang berujung pada penemuan-penemuan canggih yang disebut teknologi. Di kbbi.web.id, teknologi yaitu metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis; ilmu pengetahuan terapan; keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline