Lihat ke Halaman Asli

Jamalludin Rahmat

TERVERIFIKASI

HA HU HUM

Salah Kaprah Politik Indonesia

Diperbarui: 24 Maret 2019   10:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Illustrated by Pixabay.com

Politik dalam bentuk yang paling buruk, adalah perebutan kekuasaan, kedudukan, dan kekayaan untuk kepentingan diri sendiri (Peter Merkl)

Ketika politik diperbincangkan rakyat Indonesia biasanya ia akan mengerucut kepada keinginan untuk berkuasa total atau kepemilikan penuh, siapa menguasai apa, rebut kekuasaan dengan berbagai cara, kekayaan untuk pribadi. Abai pada tujuan politik yaitu untuk mensejahterakan segala sendi kehidupan seluruh masyarakat Indonesia. Tercapaikah itu?

Para politisi yang bernaung dalam partai politik merupakan pelaku politik Indonesia yang semestinya memberikan pendidikan politik bagi warga Indonesia agar mengerti apa itu politik, tujuan politik serta fungsi partai politik, hak dan kewajiban rakyat. Ini minim terjadi. Politisi dan partai politik akan curahkan energi sehabis-habisnya untuk "bertarung" ketika jelang Pilkada, Pemilu dan Pilpres. Masa bodoh dengan rakyat.    

Ketidakmauan politisi dan partai politik melakukan pendidikan politik kepada rakyat menyebabkan saat ini politik mengeras yang melahirkan fanatik buta dan politik seolah-olah jadi pertarungan hidup dan mati di medan laga persis gladiator.

Pun media massa "gagal" beri pencerahan politik kepada rakyat karena dikuasai pemodal-politisi. Bahkan jadi pemicu munculnya para fanatik buta dengan berita yang berat sebelah dan membuat majalnya nalar politik rakyat padahal media massa merupakan pilar keempat demokrasi.  

Illustrated by Pixabay.com

Menelisik Pengertian Politik

Kata politik berasal dari bahasa Yunani, yaitu polis yang berarti kota yang berstatus negara kota. Negara kota di zaman Yunani, orang saling berinteraksi guna tercapainya kesejahteraan dalam hidupnya. Politik yang berkembang di Yunani masa itu dapat ditafsirkan sebagai suatu proses interaksi antara individu dengan individu lainnya demi mencapai kebaikan bersama.

Sehingga filosof Plato dan Aristoteles menganggap politics sebagai suatu usaha untuk terwujudnya masyarakat politik (polity) yang terbaik. Pengertian dan pernyataan Plato dan Aristoteles tentang politik tak lantas selesai.

Perkembangan selanjutnya para ilmuwan politik berbeda dalam menafsir politik. Seperti politik berkelindan erat dengan proses pembuatan keputusan politik ini menurut Gabriel A. Almond. Siapa yang berwenang, bagaimana cara menggunakan, dan apa tujuan dari suatu kesepakatan yang telah disetujui. Intinya, politik berkaitan erat dengan proses pembuatan keputusan publik.

Ada pandangan lain lagi bahwa politik menurut Andrey Heywood adalah kegiatan suatu bangsa yang bertujuan untuk membuat, mempertahankan, dan mengamandemen peraturan-peraturan umum yang mengatur kehidupan warganya, yang berarti tidak dapat terlepas dari gejala konflik dan kerja sama. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline