Meliahat situasi ini, percepatan penganan COVID-19 harus dilakukan secara menyeluruh dan melibatkan semua pihak termasuk perguruan tinggi dan mahasiswa guna memaksimalkan peran mahasiswa dalam kondisi pandemi ini. Peran perguruan tinggi bisa dijadikan sebagai ujung tobak dalam peranannya untuk mensosialisasikan penanganan COVID-19 kepada masyarakat.
Sebagai mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia yang sangat bersangkut-paut dengan pendidikan khususnya di indonesia terpanggil untuk berkontribusi dalam pencegahan dan penanganan COVID-19 yang masih melanda indonesia maupun dunia, khususnya dalam memajukan pendidikan indonesia juga meski dalam kondisi pandemi seperti ini.
Pada KKN kali ini penulis mengambil tempat di SMPN 4 BEKASI sebagai tempat pengabdian masayarakat di daerah sekitar, dikarenakan SMPN 4 BEKASI masih memerlukan bantuan untuk menjalan pembelajaran jarak jauh guna menurunkan peningkatan kasus covid-19 di indonesia, tetapi seperti yang kita tahu tingkat pengetahuan terhadap teknologi di kalangan guru-guru masih sangat minim dan hanya beberapa guru yang paham tentang teknologi.
Oleh karena itu, percepatan penanggulangan COVID-19 sangat srategis jika dilakukan melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik. Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik merupakan salah satu bentuk pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa secara interdisipliner, institusional, dan kemitraan sebagai salah satu wujud dari tridharma perguruan tinggi.
Program pengabdian kepada masyarakat dipandang oleh Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) sebagai program yang wajib dilaksanakan, baik oleh dosen maupun oleh mahasiswa, dengan pilihan program salah satunya melalui bidang pendidikan, sehingga dapat menghasilkan program pengabdian kepada masyarakat yang bermutu, relevan, dan sinergis dalam meningkatkan pemberdayaan masyarakat.
Dari penelitian penulis selama menjalani KKN di SMP Negeri 4 BEKASI memiliki beberapa hambatan yaitu selain dari jumlah guru yang paham tentang tenknologi yang digunakan untuk pembelajaran jarak jauh tidak sebanding dengan jumlah siswa yang ada di sekolah, beberapa murid juga tidak mempunyai fasilitas seperti handphone, laptop, atau gawai lainnya untuk menjalankan pembelajaran jarak jauh ini, dan solusi yang saya dapatkan adalah dengan mengajarkan beberapa pengetahuan tentang teknologi berupa beberapa aplikasi yang digunakan untuk pembelajaran jarak jauh dan juga siswa yang tidak mempunyai fasilitas untuk pembelajaran jarak jauh bisa datang ke sekolah dengan tetap mengikuti protokol kesehatan dan sekolah juga menyediakan fasilitas mengajar menggunakan proyektor sehingga siswa yang datang ke sekolah dapat menyaksikan pembelajaran yang berlangsung.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H