Lihat ke Halaman Asli

Fajrul Falah Hiriansyah Putra

Mahasiswa Politeknik Negeri Media Kreatif

Membangun Merek Lokal yang Berkelanjutan dan Relevan

Diperbarui: 1 November 2024   08:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Gambar: Dok. Pribadi/Fajrul Falah Hiriansyah Putra

Jakarta, 22 Oktober 2024 – Indonesia Millennials & Gen-Z Summit (IMGS) 2024 yang berlangsung di The Tribrata Darmawangsa, Jakarta, menjadi ajang inspirasi bagi generasi muda dalam industri kreatif dan bisnis. Salah satu sesi yang menarik perhatian adalah diskusi bertajuk “How to Make Local Brands Stay Relevant in Industry” pada Selasa, 22 Oktober 2024. Sesi ini menghadirkan Yudha Prasetya, Head of Brand Communications Astra; Rico Lubis, Owner Reto sekaligus Creative Director Kanky Basketball; dan Jeffry Jouw, Founder USS Networks dan Kick Avenue. Salah satu pertanyaan krusial yang diangkat dalam diskusi ini adalah, "Apakah penting untuk menciptakan sesuatu yang sifatnya sustainable atau berkelanjutan?".

Jeffry Jouw atau dikenal sebagai Jejouw, pendiri USS, ia berpendapat bahwa penting membuat produk sustainable. Ia sendiri memulai USS dengan visi long-lasting atau bertahan lama serta relevan dengan tren. Namun ia tidak mengharuskan suatu produk itu sustainable. Menurutnya, tren produk saat ini banyak didorong oleh platform seperti TikTok atau media sosial lainnya. Hal ini memungkinkan produk viral hanya karena konsumen terinpirasi dari konten yang mereka lihat dan membuat produk atau bisnis susah untuk sustainable. Meski begitu, Jeffry menekankan pentingnya inovasi agar produk tetap relevan di pasar. “Kita harus terus terbuka terhadap inovasi, lawan kita sesungguhnya bukan lagi media, tapi diri kita sendiri. Kita harus mem-push diri kita sendiri untuk menciptakan produk yang bisa bersaing,” ungkap Jeffry.

Rico Lubis, pendiri Reto dan Kanky Basketball, menyampaikan bahwa sustainable produk perlu. Namun, ia menambahkan bahwa yang membuat produk itu sustainable adalah sejarah di baliknya. Ia mencontohkan merek seperti Air Jordan yang sukses karena memiliki sejarah kuat dengan Michael Jordan. “Rata-rata brand lokal masih kurang dalam history atau story behind-nya, belum tau arahnya kemana,” jelas Rico. Berawal dari menyadari bahwa banyak pemain basket di Indonesia Timur, Papua bermain tanpa alas kaki. Kanky Basketball meluncurkan sepatu berkualitas tinggi dengan harga terjangkau di bawah 400 ribu rupiah agar dapat diakses oleh semua lapisan masyarakat.

Yudha Prasetya dari Astra mengungkapkan bahwa Astra sangat terbuka terhadap kolaborasi dengan brand lokal sebagai peluang terhadap pemanfaatan momentum brand lokal yang semakin kuat. Astra masih memiliki berbagai program-program yang mendukung UMKM lokal. “Di Jakarta mungkin produk lokal kurang terpandang, tapi di daerah, produk tersebut bisa memiliki potensi besar,” jelas Yudha. Astra mendukung UMKM melalui program yang memberikan akses dan dukungan pada produk lokal untuk berkembang.

Diskusi ini menekankan pentingnya menciptakan produk yang berkelanjutan, serta inovasi, cerita di balik produk, dan kolaborasi untuk memperkuat eksistensi brand lokal di tengah ketatnya persaingan industri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline