Lihat ke Halaman Asli

Green Fajr

keterangan profil

Menyebar Kebencian pun Ada Batasnya

Diperbarui: 24 Juni 2015   09:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Membaca salah satu tulisan di K tentang HT, http://politik.kompasiana.com/2013/08/08/mimpi-hizbut-tahrir-untuk-mengganti-kapitalisme--582981.html menggelitik saya berkomentar, apalagi aroma kebencian dari komentar-komentar yang ada cukup membuat dahi mengkerut bagi yang tidak mengerti awal pendirian HT itu sendiri karena teman-teman bergaul saya ada secara personal aggota partai pembebasan (hizb at tahrir) ini , sebagaimana saya berteman dengan kawan China, Batak, Jawa, Budha, Kristen, Katolik, Hindu dari zaman sekolah dan di kampus.

Pertama kali kita sepakati dulu bahwa Pancasila adalah satu-satunya dasar negara Indonesia yang tak boleh diutak-atik lagi karena digali oleh para pendiri bangsa Indonesia dari kearifan lokal yang ada dari ribuan etnis, beragam suku,bahasa, agama dan kelompok.

Sedangkan HT dalam segala tindak-tanduk manifesto dan gagasan politiknya, tidak pernah satu kalipun mengajarkan/mendeklarasikan untuk merubah keyakinan seseorang, membunuh,mementungi golongan yang tidak sependapat, memasang bom di tempat-tempat yang sekiranya berseberangan dengan mereka, manifesto gerakan mereka pendekatan personal dengan mengajak kembali kepada ahlak Islami yang memang sudah sangat tipis di Indonesia.

Tuduhan kudeta ddalam merebut dan menjadikan Indonesia khilafah adalah terlalu berlebihan dan niat HT adalah mimpi di siang bolong kalau di zaman ini.

Sebagaimana di ulas dalam kitab HT mereka, http://www.mykhilafah.com/hizib-ebook/01-peraturan-hidup-dalam-islam.pdf , gerakan menuju khilafah itu damai dengan mengkondisikan keadaan tempat itu sendiri, jadinya jika memandang realitas saat ini, boleh dikata niat mereka adalah mimpi di siang bolong, jadi tidak usah dihiraukan, ketakutan mendekati paranoid, mencap semua seperti HT itu hanyalah buang-buang energi, bahkan lucunya dari tanggapan-tanggapan yang ada mengaggap kyai-kyai yang ada di Indonesia dalah bagian dari HT.
Padahal realita sekarang adalah mimpi HT menjadi khilafah Indonesia seperti mimpi saja.
Kalau saya berkaca pada keadaan lingkungan kampus, banyaknya ayam kampus, bobroknya mental menyontek, kumpul kebo dalam kalangan mahasiswa di kosan dan kontrakan, sungguh niat HT itu seperti mimpi. Karena menurut http://www.mykhilafah.com/hizib-ebook/01-peraturan-hidup-dalam-islam.pdf mereka , kesadaran pembentukan negara Islam berasal dari kualitas individu-individu yang baik, berahlak mulia, negeri yang taat, lalu dengan sendirinya, proses menuju khilafah akan terbentuk. Tap mimpi kan?hehe

Jadinya menyebar kebencian pun ada batasnya, tidak terlalu paranoid, karena ada banyak hal lain yang lebih penting daripada HT ini, seperti Korupsi, Harga Naik, Nasionalisasi Tambang, mayoritas-minoritas,dll.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline