Lihat ke Halaman Asli

Kritik & Saran VC AMS - Fatin Shidqia Lubis

Diperbarui: 24 Juni 2015   10:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fatin Shidqia Lubis - Aku Memilih Setia

Salah satu keberuntungan dari para alumni XFI Season 1 ini adalah kepemilikan single pribadi yang langsung diberikan oleh RCTI - Fremantle Media, dan berkat kesuksesan mereka merangkul penggemar, maka lagu-lagu terbaru dari mereka semua tersebut menjadi nantian para fanbase masing-masing serta dapat langsung cocok dan klop dihati pendengar setia. Tentu saja yang kurang memuaskan pasti ada dari berbagai macam aspek konteks hiburan yang telah dipertunjukkan. [caption id="" align="alignright" width="210" caption="Fatin Shidqia Lubis - Aku Memilih Setia"][/caption]

Semua pasti tahu terutama dari kalangan Fatinistic mengenai single 'Aku Memilih Setia' yang dipopulerkan oleh Fatin Shidqia Lubis, diproduksi oleh SonyMusic berkat garapan dari tangan Ahmad Fredy Harahap. Lagu ini selain memiliki lirik dengan makna yang dalam tentang kesetiaan, aransement sederhana mampu membuat Fatin membawakan lagu ini menjadi terdengar mewah, dan dengan penghayatan yang pas diatas panggung, Fatin dapat menyihir pendengar menikmati histori kesetiaan yang disampaikan lagu ini, sukses membuat Rossa menangis. Wajar sewaktu single ini pertamakali menjadi konsumsi publik pendengar utamanya telinga Fatinistic, langsung dapat klop dihati Fatinistic semua. Meskipun genrenya tidak sama dengan suasana penonjolan karakter vokal Fatin dilagu Inggris, namun boomingnya tidak terbendung dan langsung meledak. Ya, saya membicarakan sewaktu single ini pertamakali dilantunkan diatas panggung sewaktu final XFI, karena jujur saja setelah masuk dapur rekaman dengan tambahan video clip yang dimata saya cenderung kurang profesional, apa yang telah disebutkan tersebut terkesan hilang.

Mungkin saja karena rekaman lagu tersebut dilakukan sebelum Fatin melantunkannya pertamakali diatas panggung, maka penghayatannya belum dapat secara maksimal tidak seperti waktu perform dengan tekanan beribu-ribu volt dihadapan jutaan mata penonton. Andai management mau lebih bersabar menunggu Fatin menguasai penghayatan lagu ini dulu sebelum rekaman dilakukan, memang diberbagai forum maya banyak yang mempertanyakan fenomena bahwa bagaimana Fatin lebih keluar disaat live show dibandingkan rekaman, berbeda dengan beberapa artis kebanyakan justru ketidak seimbangan vokal mereka terlihat sewaktu non-lipsynk. Masalah selanjutnya adalah mengenai materi dari video clip 'Aku Memilih Setia', entah mengapa video clipnya terasa standard dan begitu hambar, bahkan jujur saja saya tidak dapat menangkap korelasi antara Lagu dengan isi dari video clip tersebut. Background perpustakaan dengan aktor terbatas memainkan peran yang monoton, bahkan jika diperhatikan ada scene yang rasanya diulang-ulang, belum lagi isu yang beredar mengenai keidentikan VC tersebut dengan VC Numata Band, artis yang juga dalam label SonyMusic.

Sangat disayangkan, saya rasa sudah seharusnya hal seperti ini diperhatikan oleh semua label dan management musik tentang pentingnya sebuah kualitas video clip. Memang kalau diperhatikan, rata-rata hampir semua video clip artis Indonesia dari penyanyi dan band seniorpun juga memiliki kualitas yang jauh dari mumpuni, lebih mementingkan asal jadi padahal alasan masyarakat membeli CD Album dan tidak berhenti pada sebatas Mp3 saja adalah karena hal video clip ini. Jika diperhatikan kualitas video clip artis luar negeri dengan tanah air bisa dikatakan sangat jauh, contohnya band luar favorite Linkin Park, hampir semua video clipnya benar-benar membuat mata terbelalak. Perpaduan act, teknologi, editing, dan visual effect begitu diperhatikan dan benar-benar ditampilkan sangat istimewa, kesannya full colour. Tentu saja masih ada video clip dalam negeri yang memiliki kesan sama, yang paling saya ingat adalah VC terbaru tahun kemarin dari Pay ft. Vanya & Irang, visual fx-nya lumayan dahsyat penuh warna. Salah satu artis senior yang juga berkompeten dalam hal ini adalah Melly Goeslow, cukup totalitas dalam hal pembuatan video clip.

Kembali ke video clip Aku Memilih Setia milik Fatin Shidqia, ada seseorang sebut saja LittleMonster (samaran) yang mengatakan ketidak profesionalan VC ini diakibatkan oleh Fatin sendiri yang tidak dapat memberikan kepengurusan lebih terhadap pembuatan VC-nya sendiri. Bagi saya pribadi yakin bahwa sebenarnya bukannya Fatin tidak mau memberi semacam masukan dan ide terhadap VC-nya itu, tapi dia mengerti kapasitasnya dimana. Berpikir realistis, namanya artis baru, tidak mungkin memiliki hak penuh terhadap pengembangan karirnya yang telah diatur oleh label tertentu mulai dari kontrak, panggung, termasuk karya. Dan lagi sejauh yang saya ketahui, keahlian Fatin itu hanya lima: (1) Bernyanyi, (2) Karate, (3) Seruling, (4) English, (5) Foyah!, Nah, tidak ada perihal editing dan video maker.

So, ketidak suaraan Fatin terhadap hal ini bukan karena dia tidak peduli terhadap video clipnya sendiri, melainkan dia mengerti kapasitasnya dimana. Belum haknya saya rasa dia mengatur mengenai pembuatan video clip, selain karena belum cukup berpengetahuan dalam hal tersebut, juga itu akan mengurangi rasa hormatnya sebagai artis yang baru diasuh. Untuk sekarang belum saatnya Fatin mengatur perihal tuntunan management selain menyetujui atau menolak agar mendapat ketentuan yang lebih baru, begitu juga dalam hal single dan video clip ini. Terlebih lagu AMS pun bukan ciptaan Fatin pribadi, tapi hadiah dari managementnya saja, jadi ide apa yang mungkin dapat diberikan Fatin terhadap kelangsungan pembuatan video clipnya? So, tulisan saya ini lebih diarahkan kepada semua management dan para label musik yang mengasuh banyak penyanyi berkualitas agar lebih memperhatikan lagi kepentingan pemusik yang mereka asuh.

Mengenai VC AMS sendiri, saya yakin bukan karena managementnya yang berotoritas tidak serius terhadap pembuatannya, melainkan karena waktu yang terbatas sehingga sulit untuk memikirkan ide dan inovasi baru. Bukan karena Fatinistic yang tidak sabaran menanti video clipnya, namun ketentuan produser yang harus segera launching. Jadi mungkin sedikit saran saja dari saya sebagai Fatinistic dan penikmat musik Indonesia mengenai hal ini, ada baiknya pendistribusian single 'Aku Memilih Setia' ini di remake ulang, mulai dari rekaman sampai pembuatan video clip. Tentu saja bukan secepatnya, melainkan jika budget sudah terkumpul dan tersusun dengan matang dari hal ekonomi sampai ide kreasi, sehingga hasilnya nanti akan lebih maksimal. Sudah sewajarnya label-label musik mendengarkan selera pasar seperti ini, saya jamin Fatinistic akan siap menanti lagi kapan hal tersebut terealisasi bahkan mungkin akan lebih meledak dari sebelumnya. Begitu juga dengan single dan album selanjutnya mohon lebih diperhatikan lagi agar semua kalangan dapat menerima kepuasan.

Marilah kita opitimis dan balance dalam mengembangkan kemajuan dunia musik dan hiburan tanah air. Pastinya semua label musik dan semua orang yang berkecimpung dalam dunia entertainment utamanya rana musik, ingin memberikan dedikasi tinggi terhadap kemajuan blantika musik tanah air. Beruntung disetiap tahun selalu hadir penyanyi dan musisi hebat dari berbagai ajang pencarian bakat yang semakin diminati dan diapresiasi masyarakat Indonesia, lantas kenapa dedikasi mereka yang telah berusaha keras untuk bergabung dan mengembangkan musik negeri harus disepelekan dengan minim apresiasi dari raja-raja industri hiburan sendiri? Hampir disetiap acara musik terdengar slogan, "Majukan Musik Indonesia!", jadi berhentilah mengejar rating dan keuntungan semata karena itu hanya akan membuat musik Indonesia semakin punah. Sudah seharusnya setiap kalangan yang peduli menuangkan ide dan masukan untuk kebaikan Indo Musik kedepannya. Saya pribadi tidak bermaksud menggurui, tapi hanya meng-opini-kan ke-peduli-an, dan semoga dengan tulisan singkat ini dapat menjadi kesadaran baru bagi semua management dan produser musik dalam negeri untuk memberi warna terhadap blantika musik tanah air. Majukan Musik Indonesia! [@Fajrin_NearL] | Artikel Sebelumnya: Fatin Shidqia dan Agus Hafiluddin, Dua Vokal Baru di Industri Musik | Follow My Twitter: @Fajrin_NearL

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline