Lihat ke Halaman Asli

Fatin Shidqia dan Agus Hafiluddin, Dua Vokal Baru di Industri Musik

Diperbarui: 24 Juni 2015   11:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1372519628137559025

[caption id="attachment_263732" align="aligncenter" width="600" caption="Fatin Shidqia & Agus Hafiluddin"][/caption]

Fatin Shidqia (16) dan Agus Hafiluddin (27) merupakan dua bintang yang pernah mengisi ajang X-Factor secara bersama-sama. Sama-sama lolos dibabak audisi, sama-sama masuk menembus Gala Show, dan sama-sama disukai juri dan banyak penonton Indonesia dari segi vokal. Saya pribadi selain mengidolakan seorang Fatin dengan berbagai ciri khasnya, juga sangat mengidolakan seorang Agus yang memiliki suara menawan dan aura Internasional yang dapat ditampilkan all out diatas panggung. Bagi saya, Agus ini adalah Runner-Up XFI di hati, suaranya yang lembut mempesona dapat menyihir pendengar larut dalam suasana lagu yang dibawakan, tidak terkecuali para juri.

Sebenarnya jika ditinjau, Fatin dan Agus ini memiliki banyak kesamaan sepanjang perjalanan karir mereka di X-Factor Indonesia. Salah satunya adalah quote terbatas dan original dari Ahmad Dhani untuk mereka berdua, jika Fatin familiar dengan ucapan Ahmad Dhani semenjak audisi yaitu, "Ahmad Dhani suka suara kamu!", maka Agus familiar dengan jargon Dhani, "Kurang ajar banget suara kamu!", dan slogan suka tersebut hanya diidentikkan bagi mereka berdua tidak untuk 13 kontestan yang lain.

Uniknya lagi, jika diingat sewaktu audisi dimana Fatin dan Agus pertama kali diperkenalkan kalimat tersebut, disaat mereka telah tampil dan turun dari atas panggung setelah yang satunya melantunkan Grenade dan satunya lagi melantunkan Home, di backstage dalam ucapan penutup mereka berdua sama-sama menyentil fenomena yang baru mereka rasakan. Kurang lebih Fatin berkata, "Komentar paling berkesan itu dari Ahmad Dhani, soalnya dia bilang suka banget sama suara aku.", Agus pun turut menceritakan perihal istilah Dhani kepadanya, "Awalnya sih takut sama Ahmad Dhani, tadi dia bilang "kurang aja", kurang ajar apa nih? Ternyata kurang ajar luar biasa.". Mereka berdua juga sama-sama diperebutkan oleh Dhani dan Rossa dalam hal mentoring.

Satu lagi kesamaan mereka yang sering terlihat, Fatin dan Agus sama-sama murah senyum diatas panggung, terkadang sunggingan senyum lebar tanpa aba-aba dari konteks penampilan dilayangkan kepada penonton dan juri tercinta. Intinya, Fatin dan Agus sama-sama memikat, dan memiliki vokal yang limited edition anugerah dari Tuhan. Sayangnya mereka kurang presisi dalam hal predikat kemenangan, cukup mengecewakan sewaktu Agus Hafiluddin harus pulang lebih awal sebelum menembus lima besar atau sebelum memnyanyikan salah satu lagu favorite saya, Lifehouse - You And Me, yang menurut saya pasti sangat kurang ajar jika dibawakan dari vokal seorang Agus.

Padahal, penampilan dari Agus dengan vokalnya yang menawan dapat memikat telinga penonton dan para juri disetiap minggunya. List lagu Here Whitout You, Cry Me A River, Iris, Sadis, dll yang diawali dan ditutup dengan Home dari Michael Buble, benar-benar sukses dibawakan oleh Agus. Sewaktu Agus tereliminasi, sempat kehilangan vokal menawan dari penyanyi over 25 satu ini. Ada rasa kehambaran sendiri sewaktu Agus tidak lagi mengisi panggung acara, dan akhirnya terbayar lunas sewaktu potongan lagu Seal - Kiss From a Rose dilantunkan Agus di final Showcase, tiga kata, "Masih kurang ajar!".

Cukup nostalgia kita terhadap ajang X-Factor yang telah usai beberapa minggu sebelumnya dan pernah diisi oleh pemilik vokal-vokal hebat seperti Agus dan Fatin. Sebenarnya perihal peringkat kemenangan apakah melaju 'Big 5' atau tembus 'Top 10' tidak perlu terlalu dipikirkan lagi, sudah menjadi sejarah dan hidup ini harus move on tanpa perlu lagi mempermasalahkan peringkat kemenangan setiap kontestan. Yang jelas sekarang tinggal melihat kekuatan konsisten mereka dalam hak keeksisan didunia hiburan, dijagad musik tanah air. Yang pasti selain ingin melihat Fatin Shidqia Lubis terus eksis di industri musik yang memang sudah nyata terlihat, maka keeksisan vokalis sekelas Agus Hafuliddin adalah kebanggaan tersendiri bagi blantika musik tanah air.

Nyata bekal karakter vokal Internasional dimiliki oleh mereka berdua, dan great voice yang mereka miliki sangat perlu untuk diapresiasi para penikmat vokal baru dan beda. Intinya, perlombaan mengasah kemampuan dalam hal bernyanyi dan olah vokal adalah visi yang sekarang perlu diemban untuk Fatin dan Agus sehingga dapat terus memikat penononton dan pendengar lintas generasi bukan hanya sewaktu didepan meja juri, menyajikan yang terbaik dan layak menjadi koleksi bintang hiburan para pecinta voicer.

Kemarin malam acara Super X (28/06/2013) yang menghadirkan beberapa bintang X-Factor dan seorang pemenang Indonesian Idol berlangsung dengan spekatuker dan eksklusif. Agus Hafiluddin yang tidak mendapatkan posisi untuk tampil tentu menimbulkan rasa kecewa tersendiri, padahal dia ini sangat Super X. Entah apa yang membuat RCTI tidak menyajikan penampilan dari seorang Agus masih jadi pertanyaan, mungkin karena urutan eliminasi dari kontestan sewaktu XFI masih berlangsung padahal itukan sudah sejarah, mestinya ke-13 kontestan diundang saja semuanya karena mereka semua memiliki Faktor X dibidang vokal masing-masing, pastinya rating akan lebih terdongkrak dan melonjak.

Namun kehadiran sang pemenang dan utama Fatin Shidqia Lubis dapat menjadi penawar dan menciptakan euforia tersendiri tentunya, memberikan performa yang sukses mengangkat hastagh #SuperXWithFatin semalam menjadi tiga besar TTI, juga sukses mengangkat jari kelingking para Fatinistic di studio. Satu lagi yang membanggakan, penghargaan Double Platinum yang diwakili Fatin atas pencapaian penjualan Album X-Factor ID menjadi tontonan yang informatif, merupakan penghargaan pertama yang didapatkan ajang pencarian bakat seperti ini. Sesuatu yang harus diakui bahwa pencapaian tersebut tentu ditunjang sebagain besar oleh sang pemenang sendiri, Fatin Shidqia, berkat single yang diberikan kepadanya, dan juga pastinya konstribusi dari semua kontestan yang memiliki fanbase setia masing-masing dengan genre telinga yang beragam. Saya pribadi memiliki banyak idola dalam ajang X-Factor tidak terkecuali yang tidak lolos di-13 besar, mungkin tulisan berikutnya akan dirilis dengan nama-nama mereka.

Berbicara mengenai Album X-Factor Indonesia, yang merupakan kompilasi single dari setiap kontestan, dapat dikatakan cukup banyak sebenarnya lagu yang kurang pas dengan vokal sang bintang dan tidak mengeluarkan karakternya secara maksimal. Contohnya seperti lagu yang diberikan kepada Agus Hafiluddin berjudul 'Tolong Aku' dari SonyMusic, jujur bagi saya lagu tersebut masih belum kurang ajar untuk vokal se-kurang ajar Agus. Para pendengar dari komentator YouTube-pun banyak yang berpendapat sama, lagu ini terlalu biasa untuk vokal tidak biasa Agus. Saya jadi teringat perkataan Beby Romeo sewaktu masih tahap audisi yang dialamatkan kepada Agus, "Intinya jika kamu kena dengan lagu saya, Ahmad Dhani liwat!". Dan memang harusnya Agus Hafiluddin perlu dipackage oleh musisi sebesar Beby Romeo, kegemilangan seorang Afgan tidak lepas dari kehebatan composer satu ini. Dan berharap Beby Romeo tidak menyia-nyiakan vokal salah satu anak kesayangannya, karena memang Agus adalah vokalis yang diperlukan industri musik tanah air untuk mewarnai jagad hiburan.

Kalau mengenai single yang pas dengan kontestan lain, pastinya ada juga seperti Shena Malsiana dan Isa Raja, lagunya setidaknya dapat melekat dalam karakter yang mereka bawakan selama diatas panggung XFI, begitu juga dengan Novita Dewi dan Mikha Angelo, lagunya cukup klop dengan vokal dan kepribadian mereka sendiri. Namun tidak bagi Alex Rudiart, jujur single-nya sangat kurang pas dengan vokal sekelas Ari Lasso ini mungkin diatasnya, bahkan Alex lebih mantap sewaktu menyanyikan lagu daerah Batak diacara Masterpiece. Terkadang penyanyi biasa dapat menjadi luar biasa dengan lagu hebat, makanya sangat disayangkan jika penyanyi-penyanyi luar biasa justru menjadi biasa dengan lagu yang tidak hebat. Kesimpulannya mereka semua perlu lagu yang dapat booming hanya dalam beberapa detik ditelinga pendengar musik tanah air.

Terlepas dari itu semua, mereka memiliki suara yang dicintai oleh para pendengar yang terkotak-kotak oleh selera yang beragam. Dan sekali lagi bagi Fatin Shidqia dan Agus Hafiluddin, keeksisan mereka berdua dalam mengisi tempat diblantika musik tanah air perlu dipertahankan sebagai pemilik vokal baru yang dapat masuk dalam jejeran barisan suara-suara Internasional. [@Fajrin_NearL] [caption id="attachment_263735" align="aligncenter" width="600" caption="Agus Hafiluddin & Fatin Shidqia"]

13725199702018958463

[/caption] | Artikel Sebelumnya: Maaf, Tulisan Ini Mengenai Fatin Bukan Novita | Follow My Twitter: @Fajrin_NearL

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline