Lihat ke Halaman Asli

Fajrin Bilontalo

Mahasiswa Universitas Gorontalo

Bara Di Balik Luka

Diperbarui: 18 Oktober 2024   18:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar: Beju

Captioner: Cindrawati Emengo

Editor: Beju

Gorontalo, 18/10/2024

Aku tahu dendam itu seperti bara yang digenggam, menghanguskan perlahan, namun menolak padam sebelum yang lain terluka. 

Mereka bilang, dendam tak pernah berujung baik, tapi siapa yang bisa menakar rasa sakit yang tertinggal? 

Aku pun tak bisa berdusta, setiap luka punya harga yang harus dibayar, setiap perih punya jejak yang tak semudah itu hilang.

Kemarin, tak ada janji maaf yang tertinggal. Hanya luka yang menyelinap di sela senyum, tanpa ragu mencabik dari dalam hati.

Mungkin dendam adalah bayaran bagi luka yang tak diminta, mungkin ini caraku membalas dunia yang terlalu cepat berlalu tanpa memberi ruang untuk sembuh.

Namun, aku tahu, memelihara dendam sama halnya dengan mengukir luka baru di dalam jiwa. Tapi luka yang kemarin tak pernah gratis, aku membayar dengan damai yang tersandera, dan dengan mimpi-mimpi yang terjaga di tengah malam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline