Setiap huruf yang kutorehkan di atas kertas tak lain adalah refleksi dari hadirnya kamu dalam hidupku. Seperti bayangan yang tak bisa lepas dari matahari, kehadiranmu selalu menuntunku pada kata-kata. Bukan karena kamu sempurna, tetapi karena setiap celah yang ada di antara kita, setiap pertemuan dan perpisahan, menjadi inspirasi yang tak habis-habisnya ku tulis.
Saat pertama kali aku menulis tentangmu, itu bukan sekadar kisah biasa. Setiap kalimat adalah curahan perasaan, harapan yang mungkin tak pernah terucap. Kamu adalah denyut dalam setiap prosa yang ku buat. Sebuah perjalanan emosional, di mana setiap titik dan koma adalah getaran dari hatiku yang tak mampu sepenuhnya mengungkapkan betapa berharganya kehadiranmu.
Dalam tinta, aku menemukan caraku menyimpan mu. Di dalam puisi-puisi itu, kamu akan selalu ada, meski waktu mungkin membuat kita berjarak. Tulisan ini adalah bukti bahwa pernah ada perasaan yang begitu kuat, yang tidak pernah sepenuhnya bisa ku ungkapkan hanya dengan berbicara.
Kamu adalah alasan kenapa aku terus menulis. Karena di setiap kata, di setiap cerita, aku menemukan jejakmu yang tak pernah benar-benar hilang.
Penulis: Fajrin Bilontalo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H