Lihat ke Halaman Asli

Fajrin Bilontalo

Mahasiswa Universitas Gorontalo

Menjaga Sumpah, Menggapai Asa

Diperbarui: 8 Oktober 2024   06:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar: Beju

Di tengah riuhnya kehidupan, mahasiswa dan pemuda berdiri di garda terdepan, membawa harapan dan mimpi yang tak terbatas.

Sumpah yang terucap dalam hati mereka bukan hanya sekadar kata-kata, tetapi merupakan janji suci untuk mengubah dunia. Dalam perjalanan panjang ini, mereka mengangkat "sumpah di atas sumpah," sebuah komitmen untuk tidak hanya belajar, tetapi juga mengabdi kepada masyarakat.

Setiap kali langkah kaki mereka menjejakkan diri di kampus, di sanalah terpatri berbagai harapan. Mereka berjanji untuk tidak hanya menjadi penerima ilmu, tetapi juga penyebar pengetahuan. 

Sumpah ini menjadi jembatan untuk mewujudkan visi dan misi yang lebih besar---memberikan kontribusi nyata bagi bangsa dan negara. Di setiap diskusi, seminar, dan organisasi yang diikuti, mereka belajar bahwa ilmu yang didapatkan harus diimbangi dengan tindakan nyata.

Namun, tantangan selalu menghampiri. Di tengah arus globalisasi, mahasiswa dan pemuda dihadapkan pada godaan untuk melupakan sumpah yang telah diikrarkan. 

Konsumerisme, materialisme, dan individualisme sering kali menjadi penghalang bagi semangat juang mereka. Namun, di sinilah letak keistimewaan pemuda; mereka memiliki kemampuan untuk bangkit dan bersatu, melawan arus yang membelenggu, sebagaimana yang dituliskan Tan Malaka dalam bukunya yang berjudul Madilog. Dalam buku tersebut, ia menulis: "Idealisme adalah kemewahan terakhir yang hanya dimiliki oleh pemuda."

Gerakan sosial yang dipelopori oleh mahasiswa menunjukkan bahwa sumpah di atas sumpah ini mampu menjadi kekuatan besar. Mereka menegakkan keadilan, memperjuangkan hak-hak masyarakat, dan mengawasi jalannya pemerintahan. 

Dalam setiap aksi demonstrasi, terucap kembali sumpah untuk melindungi nilai-nilai kemanusiaan. Sumpah ini tidak hanya berbicara tentang diri sendiri, tetapi juga tentang kepentingan orang banyak.

Di saat mereka berjuang untuk masa depan, mahasiswa dan pemuda juga belajar tentang tanggung jawab. Tanggung jawab tidak hanya kepada diri sendiri, tetapi juga kepada orang tua, lingkungan, dan bangsa. 

Dengan pemahaman ini, sumpah yang mereka pegang menjadi semakin kuat. Mereka berkomitmen untuk menjaga kepercayaan yang telah diberikan oleh orang-orang terkasih dan masyarakat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline