Happy Friday...
Di jam-jam menjelang weekend ini pasti pikiran kita bakal terbagi buat kemana ya besok? ntar malam jadi ga ya? Promo tempat makan baru seru ni kayak nya buat weekend ini atau yang bakal kerja sabtu minggu, udah belum ya preparenya? Apalagi ya yang perlu disiapkan? Gitu lah kira-kira...
Kalian golongan mana? Weekend fighters apa weekend lovers? Kalau aku bagian dari yang sedang usaha ngapain ya biar berhasil jadi weekend lovers di minggu ini. Sambal mikir-mikir plan yang ok sekaligus ekonomis disela-sela menyiapkan beberapa kerjaan yang harus mendapat finishing touch, dan sambil nyeruput mie instan rebus ekstra pedas yang jadi teman istirahat siang tadi, kembali aku buka sebuah buku yang akhirnya aku tamatkan membacanya.
Satu bagian dari buku itu mengingatkan aku sama meme yang menurut aku hmmm it's true, tentang sebuah kekuatan. Tentang sebuah nilai yang harus diperjuangkan. Bahwa dengan kekuatan itu semua yang tidak dalam posisi sebenarnya dan kadang posisi yang sampai menghimpit sesak bisa kita putar balik. Dengan kekuatan itu kondisi bangsa kita akan benar-benar sesuai apa yang seharusnya kita dapat dan kita punya. Ya... people power. Kekuatan rakyat.
Di buku yang aku bilang tadi tertulis begini: sahabatku yang budiman. Kita harus menggalang kekuatan sehingga terjadi gelombang kekuatan rakyat, kekuatan keadilan, kekuatan kejujuran, kekuatan kebangsaan yang tidak dapat dibendung.
Betul sekali, jika kalian berhasil menebak ini adalah kembali kata pak Prabowo yang aku kutip, lagi. Sama seperti dua tulisan aku di Kompasiana sebelumnya. Buku yang aku maksud adalah sebuah buku yang berjudul Kata-Kata Prabowo. Awalnya tertarik dengan buku ini ketika aku dikirimin pernyataan pak Prabowo yang aku kutip di tulisan ku sebelumnya yang berjudul Forensik Photo dan Pendidikan Politik ala 08, oleh seorang teman di whatsapp yang akhirnya memberikan buku ini.
Kembali ke meme tadi, secara personal aku melihat dua energy yang saling terkait buat memantapkan keyakinan ku bahwa kita harus memilih untuk berdiri bersisian dengan siapa jika kita punya waktu dan keinginan memikirkan apakah adik-adik kita, ponakan-ponakan kita, anak-anak kita, cucu-cucu kita akan bisa merasa dan berkata, aku bangga jadi anak Indonesia dimasa depan. Energy dengan kata-kata pak Prabowo yang diawali dengan menyapa kita sebagai sahabatnya dan diakhiri dengan sebuah fakta bahwa jika memang kita bersatu dalam kekuatan yang baik kekuatan yang akan membuat kaliamat aku bangga jadi anak Indonesia tadi benar-benar tidak akan terbendung.
Yang paling aku suka dari kata-kata itu adalah soal gelombang. Diimajinasi ku kita rakyat yang sudah memilih untuk mengunci tangan-tangan kita satu sama lain dan bergerak dalam kesatuan dan arah yang sama dalam upaya menenggelamkan kapal perompak yang mencuri terang-terangan dan tanpa malu lagi dinegeri kita. Bahwa kita adalah gelombang itu. Gelombang yang bergerak dengan kekuatan bersama, kekuatan rakyat, kekuatan keadilan, dan kejujuran. Dan bahwa dengan itulah berarti kita tidak egois hanya memikirkan bangsa ini kini saat kita masih merasa nyaman saja sekarang. Tapi apakah kita tega dengan anak-anak masa depan nusantara ini?
Gagasan dan ketegasan adalah kunci menurut ku. Gagasan akan hal-hal yang bisa bila kita satukan kekuatan kita maka negeri ini akan benar-benar merdeka. Ketegasan yang dalam tuturnya mampu menggerakkan. Tak Cuma itu, tegas menolak saat disodorkan triliunan rupiah oleh mereka yang ingin agar dia berhenti dengan upaya nya menggalang kekuatan rakyat.
Buat aku, bila yang selalu dia upayakan adalah agar bagaimana kita sebagai anak-anak bangsa dapat menggalang kekuatan untuk melanjutkan cita-cita para pendiri bangsa, maka dia berbuat bukan lagi untuk dirinya. Maka dia adalah yang ingin merebut sesuatu tapi bukan untuk dirinya. Maka memilih berpihak, maka aku memilih percaya, maka aku memilih masuk kedalam gelombang agar kekuatannya semakin besar hingga tak terbendung.
Aku mau jadi tetes-tetes air yang besatu kuat jadi gelombang yang dipimpin oleh kekuatan yang dengan nyata mengajak kita semua bergerak, mengajak kita menjadi umat yang mau merubah keadaan karena tuhan tak akan membalikkan kondisi kita pada kebaikan bila kita tak bergerak, dipimpin oleh dia yang tahu bahwa dia tak punya kekuatan apa-apa bila kita tak mau bergabung dalam gelombang itu. Bahwa dia tak mau menina bobo kan kita bahwa dia akan A bahwa dia akan B, tapi gagasannya adalah ide yang akan di pimpinnya dengan kekuatan kita semua.