Lihat ke Halaman Asli

Peran Ekstrakulikuler Perkusi dalam Mengembangkan Kreativitas Siswa SDN 31 Mataram

Diperbarui: 6 Januari 2025   13:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Latihan ekstrakulikuler perkusi (Sumber: dokumentasi mahasiswa asistensi mengajar sdn 31 mataram))

[Fajrina Khairunnisa]

[Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar], [Universitas Mataram] [Kota Mataram] 

E-mail: finakhairunnisa61@gmail.com

                                                                                                                          

                                                                                                                        Abstrak 

Ekstrakulikuler perkusi di SDN 31 Mataram berperan penting dalam mengembangkan kreativitas siswa. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran ekstrakulikuler perkusi terhadap perkembangan kreativitas siswa. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan observasi langsung dan wawancara dengan guru dan siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrakulikuler perkusi dapat meningkatkan kreativitas siswa melalui pengembangan kemampuan improvisasi, ekspresi diri, dan kerja sama tim. Adanya ekstrakulikuler ini juga dapat membantu meningkatkan kemampuan motorik, konsentrasi, serta keterampilan bermain musik setiap siswa. Artikel ini membahas teori, metode, dan hasil penelitian serta implikasi bagi pengembangan program ekstrakulikuler di sekolah dasar. Penelitian ini memberikan konstribusi pada pengembangan program ekstrakulikuler yang efektif dan inovatif, serta memberikan rekomendasi bagi guru, orang tua dan pengambil kebijakan pendidikan untuk meningkatkan peran ekstrakulikuler dalam pengembangan kreativitas siswa di SDN 31 Mataram.

      kata kunci : Ekstrakulikuler perkusi, kreativitas siswa, SDN 31 Mataram

                                                                                         

                                                                                             Abstract

The percussion extracurricular program at SDN 31 Mataram plays a vital role in developing students' creativity. This research aims to analyze the impact of percussion extracurricular activities on students' creative development. Using qualitative methods, including direct observation and interviews with teachers and students, the study reveals that percussion extracurricular activities enhance creativity through improved improvisation, self-expression and teamwork skills. Additionally, these activities foster motor skills, concentration and musical proficiency. This article discusses theoretical foundations, methodologies and research findings, as well as implications for elementary school extracurricular program development. The study contributes to the development of effective and innovative extracurricular programs, providing recommendations for educators, parents and policymakers to enhance students' creativity at SDN 31 Mataram.

 

                             Keyword: Percussion Extracurricular, Student Creativity, SDN 31 Mataram

                

                       PENDAHULUAN (10%)

Sekolah Dasar Negeri 31 Mataram merupakan salah satu sekolah inklusi yang berkomitmen untuk menyediakan pendidikan yang berkualitas bagi semua siswa, tanpa memandang kemampuan dan kebutuhan khusus. Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan dan pengembangan potensi siswa, SDN 31 Mataram bekerja sama dengan mahasiswa program Asistensi Mengajar untuk mengembangkan ekstrakulikuler perkusi. Ekstrakulikuler perkusi di sekolah dasar dapat menjadi sarana yang afektif dalam mengembangkan kreativitas beberapa siswa. Ekstrakulikuler perkusi ini merupakan salah satu program yang diadakan oleh mahasiswa program Asistensi Mengajar di SDN 31 Mataram. Melalui kegiatan ini, siswa dan siswi SDN 31 Mataram dapat mengembangkan kemampuan ekspresi diri, improvisasi, serta kerja sama bersama tim dalam ekstrakulikuler tersebut.  Kreativitas siswa merupakan aset yang sangat berharga dan perlu untuk dikembangkan secara optimal.

Kreativitas merupakan salah satu aspek penting dalam perkembangan siswa yang mempengaruhi kemampuan berfikir kritis, inovatif dan solutif. Namun, masih banyak siswa yang belum mengembangkan potensi kreativitasnya secara optimal. Faktor-faktor seperti kurangnya kesempatan belajar, keterbatasan yang dialami, serta tingkat percaya diri yang masih rendah dalam mengekspresikan diri.  Kegiatan ekstrakulikuler juga dapat dimanfaatkan untuk mendeteksi potensi yang dimiliki siswa sehingga dapat melahirkan dan membina berbagai potensi yang tersimpan dalam diri siswa serta menjadi sarana untuk membina berbagai karakter siswa dengan berbagai aktivitas (Opan, 2021).

Menurut Banoe (2003), Perkusi adalah ragam alat yang cara membunyikannya dengan cara dipukul, diguncang atau saling memukul sesamanya. Dalam mempelajari perkusi, siswa di SDN 31 Mataram diperkenalkan terlebih dahulu dasar-dasar dan teknik memukul sederhana yang diajarkan oleh mahasiswa program Asistensi Mengajar di sekolah tersebut. Teknik dasar dalam menguasai alat musik perkusi biasanya dilakukan dengan diulang-ulang, kegiatan ini bisa saja membuat peserta yang belajar merasa bosan, bahkan bila dilakukan dalam ekstrakulikuler di sekolah membuat sebagian siswa akan merasa jenuh. Oleh sebab itu, pengajar diharapkan mampu menciptakan kondisi yang menarik dalam menerapkan strategi dan metode pembelajaran yang menyenangkan.

Pada dasarnya, dalam mempelajari alat musik perkusi, perlu diketahui bahwa dalam pembelajaran teknik dasarnya kita dapat menggunakan media apapun, termasuk menggunakan barang-barang bekas seperti ember, galon, tong sampah plastik, drum, dan sebagainya. Dalam hal ini, ekstrakulikuler perkusi di SDN 31 Mataram pertamakali diajarkan dengan menggunakan alat sederhana seperti ember bekas, kemudian diaplikasikan dan dikreasikan menjadi lebih baik. Dengan ini, kita dapat mengajarkan permainan musik, berkarya, dan dapat menumbuhkan rasa peduli terhadap lingkungan dalam setiap diri siswa di sekolah.

Berdasarkan hasil latihan yang dilakukan selama beberapa hari kedepan, mulai tampak terlihat semakin banyak siswa yang tertarik dan berminat untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan ekstrakulikuler perkusi di SDN 31 Mataram. Mereka mengikuti kegiatan ekstrakulikuler yang diselenggarakan sebagai sarana untuk meningkatkan kemampuan dan kreativitas yang dimiliki. Antusias siswa dalam mengikuti ekstrakulikuler ini terlihat sangat baik. Hal ini dilihat dari keseriusan siswa saat kegiatan ekstrakulikuler berlangsung.

METODE (15%)

Penelitian ini mengunakan metode pendekatan kualitatif dengan observasi langsung dan wawancara yang dilakukan bersama dengan guru dan siswa yang mengikuti ekstrakulikuler perkusi di sekolah. Sumber data penelitian ini meliputi siswa SDN 31 Mataram, guru pembimbing ekstrakulikuler perkusi, mahasiswa Asistensi Mengajar, dokumentasi sekolah dan literatur terkait. Lokasi penelitian ini bertempat di SDN 31 Mataram yang dikenal sebagai salah satu sekolah dasar yang menerapkan program inklusi yang memberikan wadah udah siswa berkegiatan dalam ekstrakulikuler perkusi.

Data akan dikumpulkan melalui berbagai metode, termasuk wawancara mendalam bersama siswa dan guru yang terkait untuk mendapatkan perspektif mengenai kreativitas siswa dalam meluangkan bakatnya bermain musik. Selain itu, observasi juga dilakukan untuk mengamati ketertarikan siswa lainnya terhadap latihan yang diterapkan. Data yang terkumpul akan dianalisis dalam cakupan transkripsi wawancara, serta interpretasi hasil untuk merumuskan kesimpulan mengenai peran ekstrakulikuler perkusi dalam mengembangkan kreativitas siswa.

Untuk mematiskan validitas data, penelitian ini akan menggunakan triangulasi sumber, yaitu membandingkan informasi dari wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil analisis juga akan disajikan kepada partisipan untuk mendapatkan umpan balik dan konfirmasi. Data yang dihasilkan sangat diperlukan dalam penelitian mengenai kreativitas dalam pembelajaran teknik dasar bermain perkusi yang diajarkan oleh mahasiswa Asisitensi Mengajar di SDN 31 Mataram.


HASIL DAN PEMBAHASAN (70%)

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrakurikuler perkusi merupakan kegiatan yang memfasilitasi bakat, minat, dan kreativitas siswa pada bidang perkusi. Berdasarkan hasil wawancara kepada beberapa siswa, sebagian besar dari siswa mengaku senang dan antusias sejak pertamakali diperkenalkan ekstrakulikuler perkusi. Materi yang diberikan pengajar membuat siswa merasa senang dan tertantang dalam memainkan alat musik yang diberikan selama kegiatan berlangsung. Hal ini menunjukkan bahwa musik berpengaruh terhadap daya ingat anak. Temuan ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan Sheppard (2007) bahwa memainkan alat musik bermanfaat bagi anak-anak.

Anak dengan cepat menirukan pola-pola irama yang dimainkan oleh pengajar dalam menggunakan alat musik. Pengajar pertama kali memberikan contoh pukulan dengan memanfaatkan stik dan bahan ember bekas dalam proses belajar pukulan dan teknik dasar menciptakan pola irama yang enak untuk di dengarkan. Siswa dengan cepat menanggapi perubahan tempo, sehingga pola-pola irama sederhana yang dimainkan dengan perubahan tempo dari tempo lambat, ke tempo sedang, dan tempo cepat, dapat dikuasai siswa dengan baik. Ini ditandai dengan musik yang dimainkan anak senantiasa serentak, walaupun pada bagian-bagian perubahan tempo, musik yang dimainkan anak terdengar tidak serentak beberapa saat.

Jamalus (1988); Mahmud (1995); Yeni (2009) mengemukakan pola irama dan tempo merupakan bagian terpenting dari irama sebagai unsur musik yang paling utama. Oleh karena itu, kemampuan dan kreativitas memainkan pola irama dan tempo yang bervariasi dapat dikatakan sebagai kemampuan dasar yang perlu dikuasai siswa untuk belajar musik dan mengembangkan potensi musikalnya. Kemampuan siswa dapat memainkan perkusi sederhana secara serentak menunjukkan bahwa kemampuan berkoordinasi dalam musik siswa telah berkembang dengan baik, sehingga siswa mampu memfokuskan perhatiannya pada upaya meniru kembali pola-pola irama yang didengarnya. Beberapa variasi pola irama yang diperdengarkan dapat ditiru kembali oleh siswa dengan baik bahkan dalam tempo yang berbeda-beda. Hal ini menunjukkan bahwa musik berpengaruh terhadap daya ingat siswa yang mempengaruhi kreativitasnya.

Pembahasan mengenai peran ekstrakulikuler perkusi di SDN 31 Mataram dalam mengembangkan kreativitas siswa dapat bermanfaat dalam membantu berbagai perkembangan anak secara terintegrasi. Menurut Sheppard (2007) kecerdasan musikal bisa dikembangkan dengan cara memainkan alat musik/instrument, dengan memainkan instrumen musik dapat mempengaruhi daya ingat siswa dan melatih kefokusan siswa. Musik mempengaruhi otak dalam merangsang perkembangan kognitif siswa dalam meningkatkan kreativitas dan imajinasi. Dengan memainkan permainan perkusi, siswa terlibat aktif memainkan permainan tersebut sehingga kecerdasan musikal siswa berkembang dan terangsang dengan baik (Yeni, 2015).

Semua siswa diberikan kesempatan memegang stik seperti yang sudah dicontohkan. Pengajar memperhatikan semua siswa yang memegang stik satu persatu secara sekilas. Masih terlihat sebagian siswa yang memegang stik tidak sesuai dengan contoh pengajar. Pengajar langsung menghampiri siswa tersebut, kemudian mengulang penjelasan mengenai cara memegang stik yang baik. Pengajar memberikan penjelasan kepada siswa bahwa cara memegang stik ini adalah hal utama yang sangat penting dipahami. Disamping itu, pengajar mencontohkan dan memberikan penjelasan dampak permainan cara memegang stik yang tidak tepat, yakni kekuatan pukulan dan stabilitas kedua tangan dalam memukul alat perkusi tidak maksimal, bunyi yang dihasilkan juga memiliki perbedaan dengan memegang stik yang baik.

Tujuan awal dalam menghadirkan ektrakulikuler perkusi di SDN 31 Mataram adalah dengan tujuan untuk mengajarkan dan mengasah kreativitas siswa dalam bermain musik. Hasil dari kreativitas siswa bermain musik ini dapat digunakan sekolah dalam mengisi kegiatan yang diadakan sekolah dalam acara-acara besar, contohnnya dalam menyambut tamu dan sebagai pengiring tarian yang dipentaskan oleh siswa lainnya.  Irama dan pukulan yang ditunjukkan dalam permainan perkusi dikolaborasikan bersama gerakan permaianan atau gerak tarian siswa yang bertugas mengisi acara. Selain itu, selama ekstrakulikuler perkusi dilakukan, beberapa siswa yang mengikuti kegiatan ini adalah diambil dari siswa kelas 4, kelas 5 dan siswa kelas 6. Manfaat yang dirasakan dalam mengembangkan kreativitas siswa terlihat dari kemampuan koordinasi tingkat lanjut, membantu memfokuskan perhatian, mengembangkan pemahaman secara abstrak, dan berpengaruh terhadap daya ingat bermain.

Secara keseluruhan, pembahasan ini menyoroti bahwa untuk meningkatkan kreativitas siswa melalui ektrakulikuler perkusi, siswa dapat mengembangkan kecerdasan musikal mereka. Perkembangan tersebut dapat dilihat dari kemampuan siswa mendengarkan dan memberi respon dan meniru pola-pola irama yang didengarnya, sehingga dapat diulangi kembali sesuai dengan notasi musiknya. Hal ini sejalan dengan pendapat Gunawan (Manurung, 2013), yang mengatakan kecerdasan musikal yang berkembang baik mempunyai karakteristik atau ciri-ciri diantaranya siswa mampu mendengarkan dan memberikan respon dengan minat yang besar terhadap berbagai jenis suara dan siswa mampu memainkan alat musik melalui kegiatan ekstrakulikuler.                            


SIMPULAN (5%)

Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa siswa di SDN 31 Mataram mengembangkan kreativitas dengan baik dalam kemampuan bermain musik melalui ekstrakulikuler perkusi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrakulikuler ini meningkatkan kreativitas siswa melalui pengembangan kemampuan improvisasi, ekspresi diri dan kerja sama. Hal ini dapat memberikan konstribusi pada pengembangan program ekstrakulikuler afektif dan inovatif.

Sekolah berkomitmen dalam menyediakan pendidikan berkualitas bagi semua siswa. Hasil dari ekstrakulikuler perkusi ini dapat dimanfaatkan oleh sekolah dalam mengisi kegiatan-kegiatan acara yang berlangsung di sekolah. Selain itu, kegiatan ini dapat dikembangkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan pengembangan potensi siswa. Kreativitas merupakan aset berharga yang perlu untuk dikembangkan secara optimal.  

Ekstrakulikuler perkusi di SDN 31 Mataram berperan penting dalam mengembangkan kreativitas setiap siswa yang mengikuti kegiatan tersebut. Dari hasil wawancara yang dilakukan, menunjukkan bahwa siswa merasa senang dan antusias terhadap latihan yang diberikan oleh pemgajar. Oleh karena itu, ekstrakulikuler ini berpengaruh positif terhadap daya ingat dan fokus siswa dalam memperkuat kemampuan berkoordinasi langsung dengan penampilan yang ditampilkan.


DAFTAR PUSTAKA

Banoe, P. (2003). Kamus Musik. Yogyakarta: Kanisius.

Kamien, R. (New York). An appreciation music fourth brief edition. 2002: Quebecor World Hawkins Inc.

Pamungkas, A. J. (2012). Rahasia menjadi drummer terhebat dengan iringan komputer. Yogyakarta: ANDI.

Djohan. 2009. Psikologi Musik. Yogyakarta: Best Publisher.

Jamalus. 1988. Pengajaran Musik melalui Pengalaman Musik. Jakarta: P2LPTK. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Mahmud, A.T. 1995. Musik dan Anak 1. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Sheppard, P. 2007. Music Makes Your Child Smarter: Peran Musik dalam Perkembangan Anak. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Yeni, I. 2009. Pengantar Seni Musik untuk Pendidikan Anak Usia Dini. Padang: Sukabina Press.


Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline