Perilaku seksual menyimpang adalah segala bentuk penyimpangan yang berkaitan dengan jenis kelamin yang terjadi di masyarakat. Definisi perilaku seksual menyimpang meliputi segala bentuk tanggapan atau reaksi individu yang terwujud dalam gerakan atau sikap, tidak hanya badan atau ucapan, dan berkenaan dengan jenis kelamin. Perilaku seksual menyimpang dapat terjadi karena berbagai faktor, seperti minimnya informasi mengenai pendidikan komunikasi dengan orang tua, rasa ingin tahu yang tinggi, lingkungan pertemanan, dan lingkungan sosial. Faktor lain yang mempengaruhi perilaku seksual menyimpang adalah adanya pengaruh budaya barat dan perkembangan teknologi.
1 Pengertian Perilaku Seksual
Perilaku seks menyimpang adalah perilaku hubungan seksual yang menyukai sesama jenis atau disebut juga dengan perilaku homoseksual, lesbianisme dan lain sebagainya. Singkatan kata yang sering kita dengar terkait perilaku seks menyimpang ini adalah LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender).
Pendapat lain juga mengatakan bahwa perilaku seks menyimpang ini adalah perilaku yang dilakukan oleh remaja yang melibatkan sentuhan fisik anggota badan antara pria dan wanita yang telah mencapai tahap hubungan intim, yang biasanya dilakukan oleh pasangan suami istri dan perilaku tersebut dilakukan tanpa melalui proses pernikahan yang resmi menurut hukum maupun menurut agama dan kepercayaan masing-masing individu. Serta perilaku tersebut menyimpang dari tugas perkembangan remaja. Jadi, pemahaman perilaku seksual menyimpang pada remaja adalah pemahaman kegiatan berkencan yang meliputi berpelukan, berciuman, oral seks, petting dan berhubungan seks.
2 Penyebab Perilaku Seksual
Menurut Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia BPS, BKKBN, Kementrian Kesehatan RI, ICF International (2013), salah satu faktor yang diperkirakan menjadi penyebab utama meningkatnya perilaku seksual pada anak usia sekolah adalah perilaku pacaran. Sebagian remaja jaman sekarang menganggap bahwa hubungan seksual pada masa pacaran adalah hal yang sudah biasa dan wajar. Potensi terjadinya perilaku seks bebas dikalangan remaja lebih besar, karena belum mengetahui dampak perilaku seks diluar nikah dan melakukan perilaku seks yang tidak aman. Perilaku tersebut jika tidak segera ditangani akan berdampak negatif bagi kesehatan reproduksi remaja, seperti:
kehamilan yang tidak diinginkan (KTD), aborsi, tertular penyakit menular seksual dan HIV/AIDS, hingga terjadi kematian (Setiyaningrum, 2015).
3 Dampak Terjadinya Penyimpangan Seksual
1. Kesehatan Fisik dan Psikologis:
Penyakit Menular Seksual (PMS): Perilaku seksual yang tidak aman dapat meningkatkan risiko tertularnya penyakit menular seksual seperti HIV/AIDS, sifilis, gonore, dan klamidia.
Trauma Psikologis: Individu yang terlibat dalam perilaku seksual menyimpang, seperti kekerasan seksual atau eksploitasi seksual, dapat mengalami trauma psikologis yang mendalam, termasuk PTSD (Post-Traumatic Stress Disorder), kecemasan, dan depresi.
2. Dampak Sosial
Stigma dan Diskriminasi: Pelaku perilaku seksual menyimpang seringkali mengalami stigma sosial yang dapat berdampak pada isolasi sosial dan diskriminasi di lingkungan masyarakat.
Gangguan dalam Hubungan Sosial: Perilaku seksual menyimpang dapat merusak hubungan antar individu, termasuk hubungan keluarga, teman, dan pasangan.
3. Dampak Hukum:
Konsekuensi Hukum: Perilaku yang melanggar hukum, seperti pelecehan seksual, pedofilia, dan pemerkosaan, dapat berujung pada hukuman penjara dan sanksi hukum lainnya.
Rekaman Kriminal: Terlibat dalam aktivitas seksual yang ilegal dapat meninggalkan catatan kriminal yang berdampak jangka panjang pada kehidupan seseorang, termasuk kesulitan dalam mendapatkan pekerjaan dan penerimaan sosial.
4. Dampak Ekonomi:
Biaya Kesehatan: Penanganan medis dan psikologis bagi korban dan pelaku perilaku seksual menyimpang memerlukan biaya yang tidak sedikit.
4 solusi permasalahan
1. Penilaian dan Diagnosis yang Tepat
2. Intervensi Terapi
3. Edukasi dan Dukungan
4. Medikasi
5. Pencegahan