Lihat ke Halaman Asli

Fajriea An Nur

Mahasiswa FISIP UHAMKA

Postmodernisme pada Film "Supernova" Karya Dewi Lestari

Diperbarui: 18 Juli 2022   19:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Postmodernisme

Postmodernisme berasal dari Bahasa inggris yang berarti paham isme yang berkembang setelah (post) modern. Yang diartikan bahwa postmodernisme merupakan kelanjutan dari modernisme. Postmodernisme diperkenalkan pertama kali oleh Jean-Francois Lyotard yang dikatakan bahwa postmodernisme dalam bidang filsafat dan ilmu pengetahuan di tahun 1970-an dalam bukunya yang berjudul "The Postmodern Condition: A Report on Knowledge". Postmodernisme diposisikan sebagai kritik atas pengetahuan universal, adanya tradisi metafisik, fondasionalisme maupun modernisme. Kata postmodern berasal dari kata depan "post" dengan kata akhir "modern" (Perancis, moderene). (Maksum, 2014: 305-306). 

Menurut beberapa para ahli yang lainnya, seperti Louis Leahy, postmodernisme adalah suatu pergerakan ide yang menggantikan ide-ide zaman modern (Leahy, 1985: 271). Menurut Emanuel, postmodernisme adalah keseluruhan usaha yang bermaksud merevisi kembali paradigma modern (Emanuel, 2006: 93). Sedangkan menurut Ghazali dan Effendi, postmodernisme mengoreksi modernisme yang tidak terkendali yang telah muncul sebelumnya (Ghazali & Effendi,2009: 161). Sehingga dalam pemikiran tersebut disimpulkan. Postmodernisme adalah ide baru yang menolak adanya perkembangan ide dari teori pemikiran sebelumnya yaitu paham modenisme yang mencoba memberikan kritik karena dianggap gagal bertanggung jawab terhadap kehancuran martabat manusia. 

Post modernisme diartikan sebagai perkembangan setelah adanya era modern yang mengacu pada modernisme. Adanya pikiran yang digantikan dengan keinginanan, penalaran digantikan oleh emosi dan moralitis digantikan oleh relativisme, kebenaran yang disamakan dengan kekuatan atau kekuasaan. Identitas diri akan muncul karena adanya kelompok.

 

Karteristik Pemikiran Postmodernisme

Buku Amin Abdullah yang berjudul "Falsafah Kalam di Era Postmodernisme" menyatakan adanya ciri-ciripemikiran modernisme merupakan dekonstruktif. Semua bangunan atau konsteruksi dasar keilmuan yang lebih mapan dalam era modern, baik dalam bidang sosiologi,psikologi, antropologi, sejarah, dan ilmu-ilmu kealaman yang selama ini selalu dipertanyakan ulang oleh postmodernisme. Teori ini dianggap menutup meunculnya teori-teori lain karena lebih dianggap dapat membantu memahamirealistis dan pemecahan sebuah masalah. Klaim adanya teori baku, standar, yang tidak dapat diganggu gugat, hal itulah yang ditentang oleh pemikiran postmodernisme.

Standar yang dilihatnya kaku dan terlalu skematis sehingga tidak cocok untuk melihat realitas yang jauh lebih rumit. Maka menurutnya harus diubah, diperbaiki, dan disempurnakan oleh para pemikir postmodernisme. Dalam istilah Amin Abdullah dikenal dengan deconstructionism yakni upaya mempertanyakan ulang teori-teori yang sudah mapan yang telah dibangun oleh pola pikir modernisme, untuk kemudian dicari dan disusun teori yang lebih tepat dalam memahami kenyataan masyarakat saat ini, meliputi keberagaman, dan juga realitas alam (Abdullah, 2004: 96).

 

Fenomena Postmodernisme dalam Fim Supernova

Film merupakan salah satu bentuk dari dedikasi, ide dan pemikiran pengarang terhadap nilai yang hidup adanya perkembangan ditengah-tengah masyarakat karena film sendiri tidak pernah lepas keterkaitannya dengan system sosial budaya yang melingkupinya. Dengan demikian adanya fenomena sosial yang terdapat pada unsur film tersebut.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline