Lihat ke Halaman Asli

Fajriatussyafaah

Communication

Sedihnya Hari Idul Fitri, Kakak Tetap di Negeri Petrodollar

Diperbarui: 8 Mei 2021   00:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Freepik.com

Hari raya idul fitri adalah hari paling istimewa bagi umat islam selain hari saling maaf memaafkan sesama manusia ,  hari raya adalah momen berharga untuk berkumpul bersama ayah ibu dan kakak ku yang sedang berada di brunei darussalam .

Ayah dan ibu hanya memiliki dua anak yakni aku dan kaka ku perempuan yang bernama kak zalima .Kak zalima sudah ikut suaminya beliau asli brunei darussalam , kak zalima adalah sodara ku satu satunya tetapi karena kak zalima berada di luar negeri dan situasi sedang tidak aman karena larangan mudik saat lebaran , kak zalima sangat sedih ini lebaran kali pertama kaka tidak pulang kampung dan menikmati momen spesial raya bersama aku , ayah , ibu dan semua keluarga besar .

Aku dan kak zalima sudah merencanakan sehabis solat ied kita akan melakukan video call karena memang kaka sangat sedih sekali lebaran tahun ini tak merasakan opor ayam buatan ibu dan ketupat buatan jidah  , jidah adalah eyangku karena memang aku masih keturunan arab jadi aku memanggil eyang dengan sebutan jidah , eyang sangat rindu dengan kakak karena hampir setahun lebih jidah tidak berjumpa dengan kakak , jidah memang sudah rada linglung makanya jidah selalu bilang kalau ketupat yang jidah buat akan dilebihkan karena kakak dan suaminya sangat suka ketupat buat jidah yang rasanya beda dari yang lain.

Dilansir dari kontan.co.id bahwa larangan mudik khususnya penerbangan dari luar negeri pada tanggal 6 mei sampai tanggal 17 dan selama satu bulan kedepan indonesia akan memperketat transportasi jadi kemungkinan kakak dan suaminya akan datang bulan depan dan hari raya diadakan secara virtual karena telah dikabarkan varian corona terbaru yang datang dari India , sedih sekali mendengar berita ini .

Tapi mungkin tak hanya keluargaku yang merasakan sedih di hari raya karena rasanya kurang lengkap saja , diluar sana aku yakin banyak sekali yang sama seperti keluargaku karena faktor larangan mudik , pekerjaan , serta faktor ekonomi yang sedang sulit dimasa pandemi ini .

Masih banyak cara walau tak berjumpa dan berkumpul secara langsung , Adapun kini kita sudah dipermudah dengan adanya teknologi modern. Sehingga bertatap muka dengan anggota keluarga lain --meski tak secara langsung, masih ada handphone yang sangat membantu mengobati rindu dengan video call dengan pesan suara ,tak hanya dengan kaka namun dengan saudara dan teman yang jauh di luar kota sana , semuanya memaklumkan jika lebaran tahun ini tak bisa berkumpul bersama tetapi tak akan membuat hati semakin jauh .

Semoga pandemi segera berakhir agar semuanya berjalan dengan semestinya dan lancar tanpa halangan apapun . Rindu bercanda , bercakap cakap penting tak penting bersama kalian dan semoga lebaran tahun depan kita bisa berkumpul bersama .




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline