Lihat ke Halaman Asli

Munajat

Diperbarui: 12 Juni 2020   15:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Munajat 

 

Ketukku, aku hilang tunduk!

Pasrahku, aku menyerah takluk!

Damaiku, dalam bait-bait puisi yang berharap mustajab aku kumandangkan

Dimana letak serah, saat aku menyangka usaha adalah segala tentang hasil yang sudah?

Aku gamang, bukti angkuhku menyalahi harus

Aku berjalan di bumi dengan rendah, sedang seringkali hatiku melangit sengit

Aku berharap sujud saat kepala yang kerap mendongak sejajar dengan kaki yang menapak

Mengikis rasa besar di dada, bahwa aku adalah tak seberapa

Kita bolak-balik bergelimang zikir lantang panjang

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline