Lihat ke Halaman Asli

Jangan Takut Mengonsumsi Minuman Ringan Berkarbonasi

Diperbarui: 3 Januari 2018   04:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: Shutterstock

Ditengah cuaca yang panas dan aktifitas yang padat, tidak dapat dipungkiri meminum minuman ringan berkarbonasi yang dingin dan segar dapat mengusir dahaga. 

Minuman ringan sangat disukai karena dapat diperoleh dengan mudah, siap saji, dan praktis. Popularitas minuman ringan di Indonesia terus meningkat, hal ini ditandai dengan tersedianya minuman ini di setiap restoran, depot, warung, bahkan pedagang kaki lima. 

Seiring dengan berkembangnya tren gaya hidup urban modern,kita semakin dihadapkan pada pilihan produk yang semakin beragam, salah satunya adalah minuman ringan berkarbonasi.

Apa sebenarnya arti dari minuman ringan berkarbonasi? Minuman ringan berkarbonasi adalah minuman yang dibuat dengan mengabsorpsi karbon dioksida (CO2) ke dalam cairan dengan tekanan tinggi, sehingga menghasilkan gelembung dalam minuman dengan cita rasa "menggigit".

CO2yang digunakan pada proses karbonasi pada dasarnya sama dengan gas alam yang kita keluarkan saat bernafas dan dihirup oleh tanaman saat proses respirasi. CO2merupakan bahan yang aman digunakan pada produk minuman. Hasil kajian JECFA (Join Expert Committee on Food Additive) menetapkan bahwa ADI (Acceptable Daily Intake) untuk CO2 adalah "not specified".

Hal ini menunjukan tidak adanya risiko mengenai penambahan CO2dalam minuman. Namun, banyak sekali kekhawatiran-kekhawatiran lain yang berkembang di masyarakat yang disebabkan adanya isu-isu sehingga memengaruhi tingkat laku konsumen dalam mengkonsumsi minuman ringan berkarbonasi.

Berikut akan dibahas mengenai komposisi umum dari minuman ringan berkarbonasi. Komposisi minuman ringan terbesar adalah air, sisanya adalah bahan tambahan pangan (BTP)  lainnya seperti gas CO2, zat pewarna, zat pemanis, flavor dan zat pengawet. Untuk lebih jelasnya mari kita lihat satu persatu komposisinya.

Air yang digunakan sebagai bahan baku minuman ringan berkarbonasi harus sesuai standar dari air untuk pengolahan pangan. Air tersebut tentu harus bersifat aman dan mempunyai kualitas yang baik seperti jernih, tidak berbau, tidak berwarna, bebas organisme, alkalinitasnya kurang dari 50 ppm, total padatan terlarut kurang dari 500 ppm dan bebas dari logam berat. Pengolahan air yang baik tentu akan menghasilkan air yang aman dan bermutu.

Bahan pemanis yang digunakan pada minuman ringan berkarbonasi bisa berupa natural main ingredientataupun bahan tambahan pangan yang bersifat alami atau buatan.

Contoh pemanis main ingredientyang digunakan adalah gula pasir, gula cair, sirup jagung dan gula invert. Pemanis main ingredientyang digunakan sudah jelas aman dari segi toksisitasnya selama pengolahan dilakukan dengan GMP (Good Manufacturing Practices) dan SSOP (Sanitation Standard Operational Procedure) yang baik. 

Walaupun aman, penggunaan pemanis main inggredient ini perlu dibatasi karena penggunaan yang tidak terkontrol bisa menyebabkan penyakit diabetes mellitus tipe 2. Oleh karena itu konsumen yang ingin mengkonsumsi minuman ringan perlu melihat dengan jeli berapa kalori yang dihasilkan pada minuman tersebut dengan melihat AKG (Angka Kecukupan Gizi) yang terletak pada kemasan sehingga konsumen bisa membatasi dalam mengkonsumsi minuman tersebut.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline