Lihat ke Halaman Asli

Perempuan Bergaun Merah

Diperbarui: 25 Juni 2015   21:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13260336432006678125

Desta sosok gadis cantik berkulit putih, bibir tipis, hidung mancung dengan rambut panjang terurai melangkah tergesa meninggalkan ruang kuliah. Sakit kepala membuat Desta tak bisa menikmati suasana kuliah hari itu. Satu-satunya keinginan yang ada dalam benak Desta adalah segera sampai di kosnya. Hari itu, Desta sengaja memilih jalan pintas, jalan yang tidak biasa ia lalui menuju kosnya. Desta terus melangkah menyusuri sebuah sungai kecil. Tiba-tiba Desta menghentikan langkahnya, Ia merasa ada seseorang yang sedang mengawasinya. Pandangan Desta terpaku ke arah pohon nangka yang tumbuh di tepi sebuah sungai itu.

Koq aku merinding ya? Ah…. Paling hanya perasaanku saja…” Desta meneruskan langkahnya menyusuri sungai kecil itu. Tiba-tiba saja angin kencang berhembus menerpa wajah Desta. Desta tersentak kaget dan segera menutup wajahnya.

“Ih… apaan sih, mengganggu saja, dasar angin sialan!!!” Desta mengumpat sambil merapikan rambut panjangnya yang acak-acakankemudian melanjutkan langkahnya.

“Brrruuuugghhhhhhhhhh!!!” Desta menjatuhkan tubuhnya dihamparan springbed di dalam kamarnya dan tertidur pulas. Waktu terus berlalu, hingga siang telah berganti malam.

Sayup-sayup terdengar suara memanggil “Desta…., Desta....”. Desta bergerak pelan.Rasa sakit di kepala telah hilang. Perlahan Desta bangkit dan melangkah keluar dari kamarnya. Desta tersentak kaget, karena di depan pintuberdiri sosok perempuan yang seusia dengannya, Perempuan itu terlihat cantik namun pucat terbungkus gaun merah dengan rambut panjang terurai.

Desta... Mari ikut denganku”

Seperti terhipnotis, Desta langsung saja mengikuti langkah perempuan itu.

“kita mau kemana Mbak?” ujar Desta sambil merapikan kemejanya yang sedikit kusut.

“Mari kita berkeliling di tempat yang tak pernah kau temui” Ujar perempuan itu tanpa menoleh.

Akhirnya Desta tiba di sebuah perkampungan yang terlihat tenang dan asri. Jalan berbatu terlihat rapi dan di sana terdapat banyak rumah-rumah yang dibuat dari anyaman-anyaman bambu yang berjajar rapi.

“Desta, mari kita makan dulu kamu pasti lapar khan?” Ujar perempuan itu.

Desta mengangguk dan mengikuti langkah perempuan itu menuju ke sebuah warung. Suasana warung tampak ramai oleh para pembeli. Perempuan itu memesan dua porsi mie goreng dan dua gelas air putih. Desta sangat menikmati suasana yang ada sekarang, semuanya terlihat natural dan nyaman.

Bagaimana sakitmu Desta, sudah sembuh khan? Ujar perempuan itu.

Alhamdullillah Mbak.. A....”, belum selesai kalimat Desta itu terucap, Perempuan bergaun merah itu tiba tiba melotot, kedua matanya berubah menjadi merah menyala dan terlihat marah sekali, kemudian menjerit keras sekali dan terdengar melolong.

13260338351969317094

“Aduh Pannnnaaasss!!!!””” Pannnnaaass!!!!” Seluruh pengunjung warung juga berteriak keras dan melolong panjang. Tak berapa lama kemudian seluruh penduduk kampung menjerit dan melolong panjang dan berteriak kepanasan. Suasana menjadi begitu riuh dan mencekam. Desta menutup kedua telinganya karenanya. Seketika Perempuan bergaun merah itu berubah menjadi sosok perempuan tua yang kurus dengan rambut panjang terurai, kedua bola matanya nyaris lepas dari tempatnya kulitnya melepuh, nyaris hanya menyisakan tulang-tulang dan mengeluarkan bau anyir. Desta tersentak kaget melihat itu semua, Ia segera berlari meninggalkan tempat itu. Angin bertiup kencang bergemuruh, sayup-sayup masih terdengar suara jeritan kesakitan dan teriakan penduduk di kampung itu. Nafas Desta tersengal-sengal dan tiba-tiba pandangannya menjadi gelap.

1326034487644710170

Pagi itu, penduduk desa berkerumun melihat sosok gadis yang terkulai lemas di bawah pohon nangka di tepi sungai. Gadis itu adalah Desta yang dilaporkan hilang dari kosnya sehari yang lalu.

Sumber gambar :  disini, di sini, di sini

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline