Lihat ke Halaman Asli

Janji Mentari

Diperbarui: 26 Juni 2015   04:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Senja merambah petang merayap malam... Terpaku sendu di sudut ruang bisu... Hening berbuah pening silau berdesing nyaring... Himpitan bertubi-tubi tiada henti merasuk hati... Satu biduk telah ditambatkan tawarkan sebuah harapan.. Enggan ku mendekat... Dia memanggilku, Dia menyapaku... Namun pekat telah dulu mendekat... Berpadu dalam gemuruh deru amarah lautan... Dia Terhempas hancur berkeping-keping... Berserakan tanpa kesan di hadapanku... Bintang ku senang kau datang Namun hati ini hanya untuk Mentari... Meski seribu sembilu menghujamku... Keteguhanku lebih dari sekedar lapisan baja... Aku adalah batu karang di tengah gelombang... Tak akan ku beringsut sampai ku keriput.. Sudut Kota, 20 Juli 2011 Sumber gambar

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline