Lihat ke Halaman Asli

Kisah Korban Penembakan di Paniai

Diperbarui: 25 Juni 2015   05:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13375903561853472778

[caption id="attachment_182764" align="alignleft" width="220" caption="Amos Kegepe, 22 tahun"][/caption] Salah satu dari 5 korban penembakan di paniai oleh brimop, telah mengisahkan tetang terjadinya peristiwa penembakan.

“Kami tidak Rampas Senjata, Siapa bilang kami rampas senjata, itu hanya alasan dari kesalahan mereka, rampas juga mau bikin apa. Itu alasan dari mereka saja. Brimob tembak kami karena Brimob amankan biliar dan perempuan mangker yang ada di tempat biliar itu.”

Amos Kegepe, 22 tahun, salah satu korban penembakan oknum Brimob di Lokasi 45 kawasan pertambangan emas tradisional di Degeuwo, Kampung Nomouwodide Distrik Bogobaida, Kabupaten Paniai, mengatakan, ia tak pernah merampas pistol. Hanya memang sempat adu mulut dengan beberapa anggota Brimob di tempat main biliar milik Ibu Ona.

“Waktu itu kami ke tempat biliar untuk main biliar. Tapi karena Ibu Ona tidak kasih ijinkan, jadi kami sempat baku marah. Itu benar. Dan beberapa saat kemudian Brimob datang, langsung tembak kami semua,” tutur Amos Kegepe menjawab pertanyaan Yones Douw, salah seorang pekerja kemanusiaan saat menjenguknya di bangsal RSUD Nabire, Rabu (16/5) kemarin. “

Kami kaget karena ada bunyi senjata. Kami tidak rampas pistol, rampas juga mau bikin apa. Itu alas an dari mereka saja. Brimob tembak kami karena Brimob amankan biliar dan perempuan mangker yang ada di tempat biliar itu.”

Amos Kegepe telah dievakuasi ke Nabire, Rabu (16/5) siang, dengan menggunakan helikopter. Ia tertembak di bagian kaki kiri dan betis kanan. Saat ini Amos Kegepe sedang menjalani perawatan secara intensif di RSUDNabire setelah sebelumnya menjalani pemeriksaan luka-luka. Pada kejadian Selasa (15/5), ada lima orang yang jadi korban penembakan. Salah satu pemuda yang menderita luka serius adalah Yulianus Wagepa. Saat ini Yulianus Wagepa sedang kritis, karena tertembak pada bagian belakang, peluru masih bersarang dalam tubuhnya.

Tiga korban lainnya, Lukas Kegepe (20 tahun) tertembak di bagian perut. Selpius Kegepe (22 tahun), tertembak di tiga bagian tubuh lengan tangan kanan, dada dan bagian pinggang kanan. Sedangkan Melianus Kegepe yang juga Kepala Suku Muda, tewas di tempat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline