Lihat ke Halaman Asli

Perempuan di Negeriku Serba Salah

Diperbarui: 3 Maret 2019   02:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: Parist.id

"Pakai hijab dikomentari, gak pakai hijab makin salah. Kuliah tinggi jadi bahan bicara, nggak nikah-nikah jadi rasan-rasan. Gak keluar rumah salah, keluar rumah malah pada heboh." Begitulah curhatan salah seorang teman saya. Perempuan.

Iya, jadi perempuan di negeriku Indonesia, sangat susah. Banyak fenomena yang terjadi di bangsa yang menjunjung tinggi berbeda-beda tapi tetap satu jua ini. Namun, tak memberi rasa nyaman pada perempuannya.

Sebut saja, kasus Baiq Nuril. Dia melaporkan adanya pelecehan seksual, malah disalahkan. Via Vallen dimaki bak pelacur karena membawakan salah satu lagu grup band ternama tapi dianggap tak memiliki izin. Pemerkosaan terhadap Agni, dipandang biasa saja.

Pantaskah? Tentu menurut saya tidak. 

Tak cukup di situ, teman saya yang lain berhijab, ketika bertemu dosen di dekat rumahnya dia tak sedang memakai hijabnya. Lantas ia pun dibenci oleh dosen itu. Jujur saya heran. Sampai serinci itukah urusan moral dikritisi, sedangkan yang jelas melanggar hukum memilih 'tutup mata'.

Ada juga yang bercerita sudah memakai pakaian tertutup. Berjilbab. Tapi ketika berjalan di sekitar gerombolan lelaki, dia seakan ditelanjangi. "Aku tadi lho dari parkiran jalan ke sini dilihatin terus. Risih aku. Kayak gitu ngelihatinnya".

Nyaris semua hal yang dilakukan perempuan tak lepas dari komentar orang sekitarnya. Bahkan, beberapa candaan yang menjurus ke arah seks juga distigmakan negatif. Tak puas berkomentar. Sekitar seakan mendikte perempuan di negeri ini. Mulai urusan sekolah, kerja hingga rumah tangga.

Mereka diperkosa, diam. Mau menikah harus periksa tes keperawanan. Menjadi tidak perawan adalah hal memalukan. Berkata jujur tentang lingkungan sekitar dianggap tidak pantas. 

Berpakaian sesuka hati dianggap perempuan nakal. Berpakaian tertutup tanpa memperlihatkan apa yang mereka sebut aurat tidak menghalangi mereka ditelanjangi lekuk tubuhnya. 

Melaporkan kekerasan dalam hubungan disebut manipulator. Tidak suka dengan candaan yang menjurus ke arah seksual disebut tidak punya selera humor.

Masihkah kuat kalian jadi perempuan di negeriku?




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline