Siapa yang mengirimkan anak panah berdarah itu?
Melesat sangat cepat menembus langit,
entah sampai shaf keberapa
membawa surat bertinta air mata,
mengabarkan tangis,
luka,
derita berjuta penduduk dunia.
PANAS murka matahari
kini tak ada yang membendung lagi.
Hutan hilang terkikis habis
oleh tangan-tangan bengis.
Ozon kian menipis kemudian habis?
Siapa yang salah
dan yang mengaku bersalah?
Tolong sampaikan permintaan maafku
kepada penguasamu
wahai langit biru...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H