Lihat ke Halaman Asli

Darahmu Biru

Diperbarui: 26 Juni 2015   16:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Darahmu Biru
ketika mengalir membasahi pipi
lalu menetes di bahuku
Kuseka dengan sapu tangan

Darahmu biru
tatkala memercikan belaian
tuk hatiku yang membatu
dan kaubisikkan
cerita tentang keganasan gelombang lautan

Tak mungkin,
1000 tahun tak khan mungkin
aku sanggup hidupkan bebatuan
jadi kehidupan
sedang aku sendiri mati




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline