Lihat ke Halaman Asli

Fajar setiono

copywriter

Cinta Terhalang Aturan Sekolah

Diperbarui: 15 Agustus 2024   08:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Edit by:Fajar setiono

Di sebuah SMA terkenal di kota kecil, ada seorang siswi bernama Rani. Rani dikenal sebagai gadis yang cerdas dan aktif dalam berbagai kegiatan sekolah. Namun, di balik senyum cerianya, Rani menyimpan perasaan khusus terhadap seorang siswa bernama Ardi, yang juga dikenal sebagai ketua OSIS.


Ardi adalah sosok yang dikagumi banyak orang. Dengan kepemimpinannya yang tegas namun ramah, ia menjadi idola banyak siswi di sekolah, termasuk Rani. Setiap kali Rani melihat Ardi berbicara di depan umum atau menyelesaikan masalah, hatinya selalu berdebar-debar.

Namun, ada satu hal yang membuat Rani merasa putus asa. Sekolah mereka memiliki aturan ketat yang melarang hubungan asmara di antara siswa selama di lingkungan sekolah. Aturan itu dibuat dengan tujuan agar siswa tetap fokus pada pendidikan dan kegiatan ekstrakurikuler.

Suatu hari, saat sedang membantu persiapan acara sekolah, Rani dan Ardi kebetulan berada di ruang OSIS yang sepi. Rani merasa jantungnya berdetak lebih kencang dari biasanya. Ketika mereka berbicara, Rani merasakan adanya koneksi yang lebih dari sekadar teman. Ia pun memberanikan diri untuk bertanya, "Ardi, apakah kamu pernah berpikir tentang aturan sekolah ini? Maksudku, tentang larangan hubungan asmara."

Ardi tersenyum lembut, "Jujur, aku sering memikirkannya. Aku mengerti alasan di balik aturan itu, tapi... kadang sulit mengabaikan perasaan kita sendiri."

Rani terdiam, menatap Ardi dengan harapan yang tersembunyi di matanya. "Bagaimana jika... kita memiliki perasaan yang sama, tapi tidak bisa mengungkapkannya karena aturan ini?"

Ardi menarik napas dalam, "Aku juga merasakannya, Rani. Tapi, kita harus bijak. Sekolah ini penting untuk masa depan kita, dan aku tidak ingin kita terganggu oleh perasaan yang bisa mengalihkan fokus kita dari tujuan kita."

Rani mengangguk, meski hatinya sedikit sakit mendengar kata-kata itu. "Aku mengerti, Ardi. Mungkin lebih baik kita fokus pada sekolah dulu. Kita bisa memikirkan perasaan kita nanti, setelah semuanya selesai."

Ardi menatap Rani dengan penuh pengertian. "Aku juga berpikir begitu. Tapi, percayalah, apa pun yang terjadi, kamu selalu punya tempat khusus di hatiku."

Mereka saling tersenyum, berjanji untuk menjaga perasaan mereka tetap tersembunyi sampai waktunya tiba. Meskipun cinta mereka terhalang oleh aturan sekolah, Rani dan Ardi sepakat untuk tetap fokus pada pendidikan mereka. Mereka percaya, jika cinta itu memang sejati, ia akan menemukan jalannya kembali ketika mereka sudah siap menghadapi dunia di luar sekolah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline