Lihat ke Halaman Asli

Ketika Aku Menjadi Pion

Diperbarui: 17 Juni 2015   06:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika aku hanya dijadikan sebuah pion, aku harus menjadi budak untuk seorang raja yang memerintahku. Raja yang menganggap setiap perbuatan, ucapan, dan sikapnya adalah benar.

Setiap tetes darah dan keringatku, untuk dia, hanyalah sia-sia belaka.

Sang raja hanya duduk di singgasananya dengan santai. Saat komplain dan nasihat datang kepadanya, dia berkata, "Diam, setiap keputusanku adalah benar, dan keputusan orang lain tidak benar!"

"Maka berperanglah, bekerjalah, berkorbanlah, dan berjuanglah untukku!"

Kemudian sang raja memerintahkan pasukannya untuk menyiksa dan membunuh siapapun yang berani menentangnya.

Cimahi, 5 Februari 2012

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline