Lihat ke Halaman Asli

Sekeresek Uang Misterius

Diperbarui: 17 Juni 2015   07:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Saat ini aku sedang membutuhkan uang untuk bermain Game Online di warnet dekat rumah seorang temanku. Katanya warnet tersebut sangat nyaman. Aku ingin menghabiskan malam mingguku disana.

Jumat malam, aku menghadiri pesta ulang tahun kecil-kecilan dikosan temanku. Pulangnya, aku mengisi bensin dulu di SPBU. Di toiletnya, aku menemukan sebuah keresek berwarna hitam.Penasaran, aku membukanya, dan...

Ya ampun... beberapa lembar uang!Setelah kuhitung, semuanya berjumlah 666 ribu Rupiah. Jumlah yang aneh, tapi aku tidak peduli, kupikir ini adalah keberuntungan yang tak pernah kuduga. Uang ini lebih dari yang kubutuhkan.

Di sekolah, aku tidak menceritakan pada siapapun tentang penemuanku semalam. Aku hanya memberitahu temanku itu, kalau malam ini dia mau bermain Game Online bersamaku di warnet tersebut, aku akan mentraktirnya. Dia setuju.

Sepulang sekolah, aku tidur siang demi menyimpan tenaga untuk begadang nanti malam.

Bangun sekitar jam 5 sore. Cuacanya cerah, udara dingin terasa di kulit dan paru-paru.

Aku akan merapikan uang-uang tadi yang kusimpan dikotak penyimpan rahasiaku.

Apa?

Entah ini kenyataan atau bukan, uang-uang temuan tadi malam yang kusimpandisitu, semuanya telah berubah menjadi daun.

Ini tidak masuk akal, karena aku mengunci lemariku. Tidak mungkin pula kedua orangtua dan seorang adik perempuanku melakukannya, kalaupun iya, mereka pasti sudah memberitahuku.

Tapi bukan karena berubah menjadi daunnya yang membuatku terkejut.

Lembaran-lembaran uang tersebut tidak hanya berubah menjadi daun biasa... tapi daun yang berlumuran darah merah segar.

Kuangkat dedaunan tersebut dari dalam kotak, kemudian...

Ada sesuatu yang berbentuk manusia berwarna hitam, lengkap dengan rambutnya yang acak-acakan, mata merah melotot, hidung dan telinga lancip, serta mulut dengan kedua taringnya.Bau amis dan daging busuk segera menyebar keseluruh penjuru kamar dan rumahku. Tak lama kemudian terdengar suara tetanggaku yang berkata, "Waduh, bau apa ini? Sepertinya tidak wajar!"




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline