Fajar Sahru Ramadhan / Mahasiswa Program Studi Sosiologi / Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik / Universitas Muhammadiyah Malang
Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang sudah sangat melekat dikehidupan masyarakat. Apabila seseorang ditanya mengapa mereka menyukai sepakbola? tentu mereka akan memberikan berbagai jawaban yang berbeda, jelasnya olahraga yang dimainkan diatas lapangan hijau ini begitu menghibur.
Dalam dunia sepakbola saat ini, pemain sepakbola dapat dikatakan sebagai seorang public figure dimana segala bentuk aktivitasnya baik didalam maupun diluar lapangan hijau mudah dipantau oleh para pendukungnya baik melalui siaran televisi maupun berbagai macam media yang ada pada saat ini.
Berbicara mengenai soal rasisme tak hanya banyak terjadi didalam lingkungan kehidupan masyarakat, akan tetapi didalam dunia sepakbola kasus rasisme masih seringkali terjadi, meskipun FIFA selaku Federasi Sepakbola Dunia selalu mengkampanyekan aksi "Say No To Racism" serta memberikan hukuman yang tegas bagi setiap insan yang terlibat aksi rasisme didalam dunia Sepakbola.
Pemberitaan mengenai kasus rasisme didalam dunia sepakbola tentu telah banyak terjadi, dari dulu hingga pada saat ini, dimana kasus rasisme lebih banyak dialami oleh pemain sepakbola yang memiliki kulit berwarna hitam terlebih bagi mereka yang bermain pada kompetisi di Eropa. Beberapa aksi rasisme yang pernah ada tak hanya banyak dilakukan oleh kalangan kelompok supporter saja, akan tetapi terdapat beberapa pemain sepakbola yang pernah terlibat dalam aksi tersebut.
Tentu para pecinta sepakbola telah banyak tahu mengenai aksi rasisme yang pernah terjadi dalam jagat dunia sepakbola, misalnya pada pertandingan yang mempertemukan Manchester United melawan Liverpool pada lanjutan Liga Primer Inggris di Tahun 2011 adanya aksi rasisme yang dilakukan oleh Luiz Suarez mantan striker Liverpool yang kini membela Atletico Madrid kepada Patrice Evra ataupun pada aksi yang pernah dilakukan John Terry kepada Anton Ferdinand yang melakukan tindakan kontroversi berbau rasisme pada saat laga yang mempertemukan Chelsea melawan Queens Park Rangers.
Selain beberapa kasus tersebut, akhir-akhir ini jagat sepakbola kembali dihebohkan dengan aksi rasisme yang dilakukan oleh Edinson Cavani penyerang asal Uruguay yang kini membela kesebelasan Manchester United melalui media sosial Instagramnya. Dikutip dari Bola.com, "Edinson Cavani genap sehari menikmati kegembiraan setelah menjadi pahlawan Manchester United berkat dua golnya ke Gawang Southampton, Minggu (29/11/2020) Kini, ia malah terancam akan terkena hukuman tiga pertandingan gara-gara unggahannya di media sosial instagram".
Dilihat dari paradigm fakta sosial, bahwasanya para pemain sepakbola merupakan orang -- orang yang memiliki kepopuleran yang tinggi dikalangan masyarakat terlebih bagi pecinta sepakbola, setiap aksi yang dilakukan baik diatas lapangan maupun diluar lapangan menjadi asupan publik yang tentunya tidak banyak dari penggemar mereka yang akan menirukan aksi -- aksi tersebut.
Sepakbola bukan hanya tentang memenangkan pertandingan. Tapi mengalahkan apa yang tak dapat kamu lakukan -- Lionel Messi