Lihat ke Halaman Asli

Fajar

Penyair Paruh Waktu

Kisah Prolerarian

Diperbarui: 2 Juni 2024   21:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hari-hari kian jahanam

Aspal hitam melilit sendal para pejalan

Orang kantoran terbirit-birit keringetan 

Merintih dan sesekali melihat jam tangan

Derita hidup mengepung waktu

Isi perut anak dan istri jadi alarm tidurnya 

Sesekali ia menadah ke langit, sebab ia yakin tuhan tidaklah pelit.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline