Lihat ke Halaman Asli

Fajar

Penyair Paruh Waktu

Pada Suatu Malam yang Disebut Takbiran

Diperbarui: 9 April 2024   22:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Selalu ada lara yang tak tersapa
Rindu yang tak tahu
Dan air mata yang mengalir tanpa diminta

Pada cangkir kopi yang memantul wajah bapa dan ibu
Aku menyesap pahit atas adanya dan tiadanya
Mencoba tabah dari rindu yang harusnya tumpah

Diluar, gema takbir terus berkumandang

Orang-orang bilang ini malam kemenangan

Sedang menang bagi ku mengakui segala salah dan kalah. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline