Lihat ke Halaman Asli

Fajar

Penyair Paruh Waktu

Fragmen Satu Sampai Enam

Diperbarui: 19 Juli 2023   02:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

SATU.

Satu kata tersendat
Satu harap tersendat
Satu cita tersendat
Satu sendat berkata tentang harap dan cita


DUA.

Tiap rumah ada TV
Tiap rumah ada Wi-Fi
Tiap rumah jadi sepi
TV dan Wi-Fi jadi penghuni rumah sepi


TIGA.

Teror dan mimpi adalah orang tua ku,
dan jalan keluar adalah tujuan ku
Itulah hidup ku.
Bagaimana mati ku?
Siapa yang tahu.


EMPAT.

Jubah usang itu, buanglah.
Apek, seperti jas hujan di musim panas.
Sebab ku ingin melihat telanjang tubuh mu, yang legam terbakar matahari.
Yang sama seperti ku.


LIMA.

Gelap malam ini
Lebih gelap malam sebelumnya
Dan kini ku nyalakan unggun api
Agar terang bait puisi.


ENAM.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline