Banjarnegara- KH. Yahya Cholil Staquf atau yang akrab dipangggil gus yahya ini merupakan ketua umum pengurus besar nahdlatul ulama masa khidmat 2022-2027. Meliahat beliau yang merupakan sosok besar dalam tubuh nahdlatul ulama sendiri, terpilihnya beliau dalam muktamar NU ke- 34 di lampung, dengan ketawadduan beliau dimana dalam akhir acara muktamar beliau mencium tangan KH. Said Aqil Siradj yang merupakan ketua umum PBNU dalam periode sebelumnya.
Gus Yahya adalah cucu dari KH. Bisri Mustofa yang merupakan seorang tokoh nadlatul ulama dan ulama nusantara, sejak kecil gus yahya memang sudah mengenal NU dari keluarga dan lingkunganya,sedari kecil gus yahya belajar di pondok pesantren Roudlatut Tholibin milik keluarganya. Kemudian beliau melanjutkan nyantri di PP Almunnawir Krapyak Jogjakarta yang diasuh Kh Ali Ma'sum, Setelah itu beliau menempuh pendidikan di fakultas ilmu sosial dan ilmu politik Universitas Gajah Mada (fisip UGM), beliau aktif diorganisasi HMI Cabang Jogjakarta.
Sebelum beliau menjadi Ketua Umum PBNU sosok gus Yahya ini memang mempunyai rekam jejak yang luar biasa diantaranya pada tahun 2015 beliau menjadi sekretaris umum Katib Syuriah PBNU. Kemudian, di kancah perpolitikan beliau pernah menjadi jubir(Juru Bicara) presiden ke-4 RI KH.Abdurrahman Wahid atau biasa disapa Gusdur.
Lalu, pada tahun 2018 Gus Yahya ini dilantik oleh presiden Joko widodo menjadi Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres). Dikancah Internasional pada tahun 2014 gus yahya tercatat menjadi salah satu inisiator pendiri Instut Keagamaan di California, Amerika serikat yaitu Bayt Arrahmah li adda'wa al islamiyah rahmatan lil alamin yang mengkaji agama islam untuk perdamaian dan rahmat alam. Gus Yahya ini pernah dipercaya menjadi tenaga ahli perumus kebijakan pada Dewan Eksekutif agama-agama di Amerika Serikat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H