Lihat ke Halaman Asli

Fajar Rohman

Blog Pribadi

Wacana 3 Periode

Diperbarui: 12 April 2022   01:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Banyak sekali berita tentang wacana penundaan pemilu. Padahal Presiden sendiri mengatakan bahwa tidak untuk menunda hal yang bisa mencederai demokrasi. Lantas, apakah perencanaan ini hanya di lakukan oleh segelintir orang saja? Atau, sekelompok golongan yang ingin menambah masa jabatan?

Hal tersebut sangat membingungkan, dengan berbagai alasan yang tidak masuk akal dengan di tundanya pemilu 2022 dan di tambahnya masa jabatan presiden 1 periode.

Di tengah polemik naiknya bahan bakar pertamax, minyak goreng dll. Kita masyarakat Indonesia juga di sibukkan dengan wacana penundaan pemilu. Seharusnya pemerintah harus fokus pada hal yang lebih mendasar seperti mengontrol bahan bahan yang langka seperti minyak goreng, karena kita indonesia mempunyai sawit kualitas unggul dan stok mumpuni.

Masyarakat sendiri sebenarnya tidak setuju dengan wacana penundaan pemilu seperti yang akan di laksanakan mendatang. Tapi sepertinya masih banyak hal yang di benarkan bahwasannya masyarakat ingin menunda pemilu bahkan ada yang mengatakan Presiden 3 periode. Hal ini sudah jelas mencederai UUD 1994, mencederai hal hal yang sudah di sepakati. Maka dari itu mahasiswa, aktivis, sudah mulai turun ke jalan untuk mempertaruhkan nilai nilai pancasila juga aturan yang tertera di UUD 1994

Hal tersebut banyak muncul pertanyaan, siapa dalang di balik wacana tersebut? Mungkin hal tersebut juga mempunyai nilai nilai atau lebih mensejahterakan karena tambahnya masa jabatan presiden. Atau mungkin juga sebaliknya




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline