Ini seperti cerita fiksi pendek dari dalam kepalaku tentang asal usul gunung merapi ditanah jawa. Konon katanya gunung merapi itu adalah gunung jamurdipa yang dipindahkan karena pulau jawa tidak lagi seimbang. Di ujung barat, pulau ini mulai tenggelam perlahan. Para dewa yang tinggal di kahyangan khawatir, sebab jika tanah terus merosot, Jawa akan tenggelam ke lautan.
Batara narada dan Dewa panyarikan adalah dewa yang memindahkan gunung jamurdipa. Gunung jamurdipa jatuh, empu rama dan empu pamadi tertimpa. Kedua empu tersebut adalah empu pembuat keris sakti yang tinggal di kawasan hutan lebat tepatnya kawasan gunung merapi sekarang. Julukan gunung merapi berasal dari asap putih yang keluar dari gunung, yang ternyata adalah tungku perapian empu rama dan empu pamadi untuk membuat keris.
Bagaimana seandainya tungku perapian empu rama dan empu pamadi padam setelah gunung jamurdipa dipindahkan?. Jika tungku perapian tersebut padam, bisa jadi gunung merapi tidak memiliki kawah sehingga menjadi sebuah kemungkinan bahwa nama gunung tersebut juga bukan gunung merapi. Namun, masalahnya jauh lebih besar. Dengan tungku perapian padam, kekuatan gunung merapi pun mulai melemah. Kawah yang dulu memuntahkan uap panas dan api dari dalam bumi kini menjadi dingin dan tenang. Seolah-olah gunung itu kehilangan jiwanya. Tidak ada lagi aktivitas vulkanik, tidak ada lagi tanda-tanda kehidupan di dalam kawah.
satu hal yang pasti adalah jika tungku perapian mereka tetap padam, dunia tak lagi akan sama. Gunung merapi akan menjadi sejarah yang terlupakan, dan kekuatan api abadi yang pernah menjaga kehidupan di bumi ini akan hilang untuk selamanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H