Lihat ke Halaman Asli

Fajar Novriansyah

Pekerja biasa

Sarung vs Celana Panjang

Diperbarui: 10 April 2023   20:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dua sarung kesayangan - dokumentasi pribadi

Dari semuanya menurut saya outfit saat tarawih pakai apa saja selama menutup aurat dapat dibenarkan untuk mengikuti salat teraweh jamaah tanpa gunjingan. Mungkin akan ada satu dua yang pamer mengenai apa yang dikenakan, tak terkecuali saya pada masanya di mana saya menggunakan peci saat tarawih nyaris 20 tahun lalu, peci ultraman namanya juga bocil.

Jika perempuan mungkin akan banyak jenis mukena yang dapat digunakan untuk mengikuti terawih berjamaah, sedang untuk kaum adam maka ada dua pilihan yang dapat dijadikan referensi untuk digunakan.

Ada kalanya kebiasaan mengaji dengan celana panjang juga menjadi bagian dari kebiasaan anak anak esde seumuran saya saat itu dikampung halaman sya dibandingkan dengan sarung yang saya rasa tidak populer, sambil pakai baju koko atau kaos dan kemeja tak lupa sejadah disampirkan di pundak. Justru sarung menjadi lebih populer setelah saya beranjak menjadi mahasiswa lalu sampai kini.

Pakai celana panjang dan sarung bagi saya ada suka dukanya. Pakai celana jika mesti pakai sabuk akan ada masa masa seperti pinggang dan perut tercekik saat beberapa gerakan salat, ini mungkin dikarekan badan besar dan posisi sabuk terlalu ketat jadi kepala sabuk menenkan lebih dalam sampai merasa engap. 

Jika pakai celana yang tanpa sabuk adakalanya jika tidak pas karetnya kendor maka celana mudah melorot. Untuk rekan yang bentuk badannya ideal atau tidak obesitas mungkin tidak akan berpengaruh ya.

Saat pakai sarung juga jika posisi awal menggulung tidak pas akan kejadian sama seperti pakai sabuk. Diluar itu juga kita akan di pertemukan dengan masing masing kenyamanan saat menggunakan diantara keduanya, celana lebih mudah digunakan dan sarung lebih fleksibel. Jika mematenkan atau istilahnya proses awalnya kurang pas juga sarung akan segera kendor yang tidak nyaman untuk penggunaan kalau kalau melorot saat rukuk atau berdiri.

Dengan Sarung dengan beragam corak dan bahan, jadi jika kita biasa membeli sarung pastikan bahannya yang halus, ringan dan rapi jaitannya. Ada beberapa sarung yang agak kasar jahitannya sehingga benang berlarian kemana mana sampai bisa membuat sarung habis jika ditarik. 

Bahan yang ringan juga biasanya tidak mudah kusut, ada pula yang menurut saya agak berat tapi tetap enak dipakai, untuk ini biasanya sarung yang dibuat dengan ditenun. Corak juga lebih suka warna warna cerah yang didominasi warna kotak, itu tipe sarung saya sekali. Jadi kadang selera pribadi kita ini akan mempengaruhi model apa yang akan kita beli.

Sarung pun bisa awet lebih lama, terhitung dalam beberapa tahun saya dapat hadiah sarung pertama tiga tahun lalu dan sekarang juga dapat. Sedangkan saya masih setia menggunakan 3 sarung saya kesayangan yang jika saya ingat ingat umurnya hampir tujuhtahun penggunaan, bahkan salah satunya warisan dari Almarhum Bapak saya. 

Sedangkan untuk penggunaan celana panjang untuk ibadah tarawih saya merekondsasikan celana model celana kerja atau beberapa menyebutnya celana sayur, karena lebih fleksibel dalam penggunaanannya. Untuk penggunaan celana Jeans saya tidak rekomendasi karena kalau terlalu ketat maka lekas merasa engap, apalagi jika mesti wudhu di masjid atau mushola menggulungnya butuh effort.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline