Lihat ke Halaman Asli

Fajar Novriansyah

Pekerja biasa

Nasi Tim yang Bikin Nostalgia

Diperbarui: 19 Januari 2023   18:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nasi Tim, Sari Kacang hijau dan kedelai - Dokumetasi Pribadi

Jika ditanya apakah makanan chinese Food yang paling saya gemari maka saya akan jawab Nasi Tim, tentu tak memungkiri jika Capcay Fuyunghay dan seperangkat kenikmatan Dimsum serta Hot Pot juga adalah salah satu kegemaran saya pribadi. Oya untuk dimsum itu dalam arti sebenarnya adalah makanan kecil maka tidak heran jika dalam satu nampan bambu isinya 2 sampai 4 juga bergam jenisnya dari mantau hingga siomay beragam jenis.

kembali ke Nasi Tim yang merupakan salah satu hidangan Tionghoa yang mungkin jarang orang ngeh jika ini salah satu masakan dari hasil alkukturasi tionghoa indonesia yakni nasi tim, mungkin lantaran kata tim yang konon diambil dari kata steam dari bahas inggris untuk kukus.

Saya biasa bawa wadah sendiri Dokumentasi Pribadi

Hidup di keluarga multibudaya saya juga selalu menikmati hidangan ini, berhubung Nini Buyut saya menikah dengan orang Tioanghoa sehingga saya agak sedikit akrab dengan masakan chinese food. Nasi tim adalah salah satunya, sempat tidak mengkonsumsi lama lanataran Nini saya sudah tiada dan Nenek saya tidak terlampau pandai membuatnya yang saya kira mudah. Sampai dikemudian waktu  akhirnya saya menemukan cita rasa yang mirip saat di ibukota.

Cita rasa yang saya sebut mirip adalah bakcang isian ayam, agak mengobati tapi kurang dan ya tentu jelas saja beda tapi ya entah kenapa saya terbayang nasi tim sata pertama kali makan Bakcang tersbeut. Sepeti kemudian ingatan masa kecil berputar di kepala dan rasa yang sepeti dirasakan dahulu, nostalgia. Beberapa kali saya mencoba Nasi tim di daerah glodok selama saya merantau dijakarta tidak jumpa juga cita rasa yang seperti keinginan.

Saat berpindah domisili tinggal di tangerang tepatnya di kawasan Gading Serpong akhirnya apa yang saya cari kutemukan juga, Nasi Tim! dengancita rasa yang mirip, lagi lagi nostalgia.

Karena saya muslim tentu syarat utama mengkonsumsinya adalah halal, walau yang buat adalah sepasang Cici dan Kokoh yang tinggal disekitar, daripada ragu saat pertama beli saya juga saya konfirmasikan apakah ini halal, dan Alhmadulillahnya halal.

Nasi Tim disini di jual dalam satu porsi seharga sepuluh ribu rupiah, ada pilihan dengan kuah dan bawang goreng tetapi saya biasanya hanya beli polosan. Saya biasa bawa wadah sendiri juga karena saya agak kurang suka dengan sterofoam, oya disini juga jual sari kacang hijau dan sari kedelai juga kembang tahu. KAdang saya tambahkan sawi putih dan pokcoy yang saya beli terpisah dan saya rebus sebentar, duh nikmatnya sehat lagi.

Dokumentasi Pribadi- Pedagang Nasi Tim

Lokasi kokohnya berdagang ada di Jalan Kelapa Sawit dekat Klikik Kecantikan Larissa Gading Serpong, Buka hanya Pagi sampai dagangan habis juga di dekatnya ada pedagang Masker yang dagang Bakcang juga yang tidak kalah enak dan kupat sayur,

Tadi saya ada buka wikipedia Dalam bahasa Khek juga dikenal istilah "Tem" yang artinya memanaskan, juga adalm bahasa Tio Ciu "Tim" yang juga artinya sama yakni memanaskan.Untuk pembuatnnya nasi tim menggunkan mangkuk besi yang di kukus dalam dandang, tapi kadang dulu ingat jika Nini Buyut juga buatnya di mangkuk kecil jika jumlah wadahnya kurang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline