Lihat ke Halaman Asli

Fajar Novriansyah

Pekerja biasa

Mengetuk Pintu Langit

Diperbarui: 28 Juni 2022   08:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

tuliskan sebuah kisah

tuliskan dengan tinta peluh mungkin darah

pada secarik kertas putih bersih yang tak bernoda

yang ingin kukirimkan bersama tiap doa yang terbang ke langit

mencoba segala upaya untuk mengetuk pintu langit berharap terkabul

tentang surga dan neraka

pada siksa dan nikmat yang dijanji

pada hal hal sebab akibat dan balasan perbuatan

jika hidup adalah sebuah derita

ada suka duka dan penuh cerita

baik yang terasa adil ataupun sakit hati yang ditelan bulat

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline