Lihat ke Halaman Asli

Fajar Novriansyah

Pekerja biasa

Fiksimini: Absensi

Diperbarui: 2 Juni 2022   20:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Di sebuah tempat tinggal yang tidak layak bagi kemanusiaan di pinggiran Ibukota sebuah Negara Republik, para penghuni pemukiman yang kumuh sejak pagi hari ini telah berperang dengan seperangkat buldoser juga beco, tempat itu riuh dan meriah laksana perayaan sampai sampai tempat kejadian perkara sudah dipenuhi wartawan untuk meliput.

Seorang petugas yang hadir perlahan, jalan dengan pongah memakai baju seragam Instansi Dinas yang kebesaran menghampiri pusat gempuran dengan membawa pengeras suara portabel, " silahkan meninggalkan tempat ini, tidak boleh membangun tempat tinggal disini ". Kalimat penuh penekanan yang luarbiasa.

Mirisnya tidak seberapa jauh dari area tersebut ada sebuah baliho besar, yang sangat besar dengan huruf kapital bertuliskan "Negara Hadir Untuk Rakyat". Nyatanya tak pernah sekalipaun mereka sadari hari ini ternyata Negara tidak ada, atau mungkin ada syarat dan ketentuan berlaku yang biasa ditulis kecil di tempat yang luput dari pandangan? entahah.

Yang mereka tahu Negara Absen. Coba besok kita cek apakah ada surat dokter? apakah hari ini tanggal merah? atau ada izin cuti yang masih belum selesai?


Sekedar meluruskan jika kata Absen pada KBBI bermakna tidak hadir tetapi kenyataannya di pergunakan secara umum absen sebagai kehadiran, padahal yang mestinya digunakan adalah sebuah kata yang cukup asing yakni Presensi yang memiliki arti hadir/ kehadiran 

Contoh kalimat, "belum melakukan absen, karena pemindai sidik jari sedang rusak" 

seharusnya "belum melakukan presensi, karena pemindai sidik jari sedang rusak"

Hal satir yang saya tangkap adalah mungkin karena kesalahan makna yang sudah menjadi umum ini absen adalah sesuatu yang dimaklumi. 

Pakulonan Barat, 2 Juni 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline