Lihat ke Halaman Asli

Fajar Novriansyah

Pekerja biasa

Selimut Rindu

Diperbarui: 16 April 2022   16:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku membalut diri dari tepi ke tepi

Tapi tetap saja suhu dingin mampu menghapiri

Pada Cemara Cemara berbetuk kubus yang kulihat 

Potongan beku jatuh perlahan dan pasti memenuhi 

Tanpa mengalir dia diam mengubur harap dan hampa 

Aku menatap di balik jendela, Sendu bagai periuk isi sayur kemarin 

Aku mengawasi dalam jendela berkabut yang ikut beku dan sunyi 

Tidak pernah aku harapkan engkau akan pulang dalam peluk yang pelik 

Tak sekalipun berharap pada sentuhan hangat yang mungkin diberi 

Karena kutahu kau bias dan samar bagai arsiran yang kontradiksi 

Pada dunia dingin yang di hembus dari hati paling dalam  

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline