Lihat ke Halaman Asli

Fajar Novriansyah

Pekerja biasa

Puisi: Matahari Bermuka Dua

Diperbarui: 12 April 2022   22:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: nakita.grid.id

aku adalah hati yang ringan tapi rapuh dan mudah pecah
yang tidak pernah ingin dimiliki jika hanya setengah hatimu padaku
aku adalah hati yang terlalu berprasangka dan sangat hati hati
yang tidak pernah memberi cinta pada kekasih yang tak jujur dan tak setia

hampir semua perempuan mungkin seperti aku, hanya ingin jadi satu satunya
aku tak pernah mau dimadu, karena nyatanya ratu lebah adalah satu satunya disarangnya
aku tak pernah ingin menjadi duri dalam hubungan seseorang, walau berat ku kan pergi
tapi tak semua perempuan sama, kadang rasa cinta menembus batas dan norma
apa mesti masa bodoh? Tentu saja untuk apa urusi hal hal bukan urusanku apalagi asmara
hanya jika kenal akan ku kabari banyak hal yang lebih baik daripada jadi yang ketiga
semua manusia itu egois, nyatanya begitu tapi tahu diri lebih baik daripada banyak omong

matahari bermuka dua, ya kadang kamu harus jadi seperti itu, terik dan panas tapi lembut di dalam
kadang kamu harus tegas untuk menutupi hal hal rapuh yang kamu sekat dengan kejam dan kurung
karena perempuan kuat dibangun oleh dunia, tegar oleh keadaan dan logis untuk apapun yang ditemuinya

Puisi ini terinspirasi dari kisah seorang kawan baik saya
Untuk sahabatku yang tegar, salah satu perempuan hebat yang saya kenal.
Salam sayang selalu, akan selalu ada hal hal baik dalam hidupmu.

6 April 2022

Pakulonan Barat, Kelapa Dua - Tangerang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline